CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

BEI harus lebih giat menarik investor


Selasa, 22 Desember 2015 / 16:28 WIB
BEI harus lebih giat menarik investor


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) gencar mengajak perusahaan untuk go public alias initial public offering (IPO). Namun, para analis mengingatkan agar BEI tidak hanya fokus menambah jumlah emiten yang melantai di bursa.

Lucky Bayu Purnomo, Analis LBP Enteprise mengatakan, BEI harusnya fokus juga menarik investor baru untuk meramaikan pasar modal. Pasalnya, sebanyak apapun perusahaan yang IPO tidak akan menarik bila sahamnya tidak dibeli investor.

"Harusnya BEI menyentuh elemen dasar, yakni investor. Percuma BEI menarik emiten masuk bursa kalau nantinya saham emiten tersebut tidak ada yang beli. Mending banyakin dulu investrnya biar saham-saham itu bisa diserap," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (22/12).

BEI juga harus memberikan pemahaman kepada investor, khususnya yang pemula mengenai pasar modal. Hal ini bisa dilakukan melalui pelajaran-pelajaran mengenai investasi saham, pendidikan-pendidikan, seminar-seminar, dan memberikan pemahaman mengenai kebijakan transaksi.

"Ya itu kan perusahaan maunya setelah IPO saham mereka dibeli. Sekarang, setelah IPO kemarin tuh ada yang beli enggak sahamnya? BEI selain fokus menarik emiten juga harus fokus ke investor lah," lanjutnya.

Senada dengan Lucky, Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri mengatakan, jumlah investor yang meramaikan pasar modal Indonesia masih sangat minim. Dari jumlah yang sedikit itu mayoritas dikuasai asing dengan porsi 66% kepemilikan, sedangkan investor lokal baru menguasai 33%.

"Memang untuk menciptakan investor baru ini bukan hanya tugas otoritas saja. Tapi memang masalah di pasar modal Indonesia itu investornya selalu sedikit. Sekarang sekitar 450.000 orang, itupun mayoritas kepemilikan saham dikuasai asing," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×