Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI) Pandu Patria Sjahrir menyampaikan, meskipun sejak 2012 jumlah investor di pasar modal terus meningkat hingga berjumlah 2,9 juta, dia menargetkan dua kali lipat dari jumlah tersebut. Pasalnya, angka tersebut hanya 1% dari populasi di Indonesia.
Padahal, negara lain memiliki populasi investor 10% dari total jumlah penduduk. Oleh karena itu, sebagai komisaris termuda dalam sejarah BEI, pandu akan fokus untuk menarik minat anak-anak muda untuk berinvestasi di pasar modal. "Fokus kami adalah milenial, gen Z, karena mereka memiliki pandangan yang berbeda terhadap investasi," ujar Pandu dalam siaran pers, Rabu (22/7).
Dia menambahkan, jangan lupa juga bahwa pasar modal Indonesia masih muda karena baru diprivatisasi pada 1992. Dus, Indonesia sejatinya masih memiliki ruang yang perlu dikembangkan dan itu merupakan peluang yang besar, baik untuk pasar, maupun investor baru.
Baca Juga: Ini dia investor asing pemegang 47,61% saham Pyridam Farma (PYFA)
Dengan banyaknya startup yang tumbuh belakangan, dia juga ingin mengajak perusahaan-perusahaan tersebut untuk masuk ke BEI karena saat ini jumlahnya masih sangat sedikit. “Hal ini sangat berbeda dengan Cina dan AS di mana 10 kapitalisasi teratas dimiliki oleh perusahaan teknologi. Di Indonesia, masih didominasi oleh perusahaan perbankan dan telekomunikasi, persis seperti 10 tahun yang lalu,” terang dia.
Menurut Pandu, generasi pendahulu tidak melihat bahwa pasar modal sebagai peluang investasi yang berkelanjutan. Kesuksesan pasar modal membuat investor akan merasa yakin bahwa pasar modal merupakan cara terbaik untuk menaruh investasi jangka panjang.
Menurut dia, hal itu menjadi tugasnya untuk meyakinkan startup unicorn yang ada di Indonesia untuk masuk bursa. "Kami harus meyakinkan para perusahaan unicorn teknologi bahwa IDX merupakan tempat terbaik untuk fundraising," imbuh Pandu.
Baca Juga: BEI: Ada 80 perusahaan yang belum laporkan kinerja keuangan tahun 2019
Dengan bergabungnya perusahaan yang bagus, akan menarik para investor milenial untuk berinvestasi. Hal ini disebabkan karena perusahaan unicorn tersebut telah menjadi bagian dari kehidupan mereka sehari-hari.
Pandu juga yakin kasus Jiwasraya tidak akan berpengaruh banyak pada kepercayaan investor. Ia pun memastikan bahwa mekanisme sanksi terhadap pihak-pihak yang berbuat tidak fair melalui pasar modal untuk mencari keuntungan dengan cara pintas akan selalu berjalan.
Sehingga investor tak perlu khawatir karena pengelolaan investasi di bursa sejatinya juga dilakukan secara independen. “Jadi investor atau calon investor tidak perlu merasa khawatir. Terutama anak-anak muda yang ingin mulai berinvestasi di pasar modal, karena pemeriksaan di BEI dilakukan dengan sangat ketat,” tuturnya.
Baca Juga: Banyak kemudahan, pasar modal Indonesia masih menggiurkan untuk menghimpun dana
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News