Reporter: Rashif Usman | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan saham PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL), PT Agro Bahari Nusantara Tbk (UDNG), PT Boston Furniture Industries Tbk (SOFA) dan PT Jantra Grupo Indonesia Tbk (KAQI).
BEI menetapkan status unusual market activity (UMA) terhadap saham SMIL, UDNG dan SOFA usai terjadi kenaikan harga saham. Sementara itu, status UMA ditetapkan pada saham KAQI lantaran adanya penurunan harga saham.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono menjelaskan pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
Baca Juga: Kena UMA, BEI Pantau Pergerakan Saham PSAB dan WGSH
"Sehubungan dengan terjadinya UMA, perlu kami sampaikan bahwa bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham SMIL, UDNG, SOFA dan KAQI ," ujar Yulianto dalam keterangan tertulisnya, yang ditandatangani Jumat (14/3) lalu.
Pada perdagangan Senin (17/3), harga saham SMIL berada di level Rp 324 per saham atau melemah 25% dalam sehari. Namun secara tahun berjalan, pergerakan harga saham ini menguat 66,15%.
Sementara itu, harga saham UDNG ini berada di posisi Rp 79 per saham atau menguat 9,72% dalam sehari. Secara tahun berjalan, harga saham ini menguat 88,1%.
Kemudian, saham SOFA pada perdagangan hari ini bertengger di level Rp 83 per saham atau menguat 2,47% dalam sehari. Pergerakan harga saham ini secara tahun berjalan telah menguat 80,43%.
Baca Juga: Saham FILM, ELIT & CCSI Anjlok, DWGL Stagnan Usai Terkena UMA BEI
Selanjutnya, saham KAQI terus mengalami pelemahan sejak debut pertama di BEI pada 10 Maret 2025 lalu. Harga saham KAQI pada perdagangan hari ini berada di level Rp 58 per saham atau melemah 7,94% dalam sehari. Sejak melantai di bursa, pergerakan harga saham ini terkoreksi 44,34%.
Dengan adanya pengumuman UMA tersebut, BEI berharap agar investor memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa, mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.
Selain itu, investor juga diharapkan mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Selanjutnya: Berikut Cara Pesan Tiket Kapal di BRImo
Menarik Dibaca: Berikut Cara Pesan Tiket Kapal di BRImo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News