Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kabar heboh aksi borong saham Grup MNC yang ditengarai dilakukan tim sukses Prabowo-Hatta dianggap otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI).
Ito Warsito, Direktur Utama BEI mengatakan, pihaknya tidak membatasi investor manapun, baik domestik maupun asing untuk berinvestasi di pasar modal.
"Itu wajar saja, semua bisa bertransaksi di BEI melalui broker, kami tidak membatasi," ujarnya, Jumat (20/6).
Yang penting, lanjut dia, ada ketentuan, jika kepemilikan saham melebihi 5% setelah transaksi, maka yang bersangkutan harus lapor ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Seperti diberitakan sebelumnya, satu broker asing yang dikutip Kompas.com mengungkapkan ada investor bernama "Tanoesoedibyo Prabowo-Hatta", memborong saham-saham Grup MNC beberapa waktu lalu dengan nilai Rp 869,81 miliar.
Adapun perincian pembelian itu adalah saham PT MNC Investama Tbk (BHIT) sebesar Rp 712,68 miliar. Selain itu, saham yang dibeli adalah PT Global Mediacom Tbk (BMTR) senilai Rp 33,38 miliar, PT MNC Land Tbk (KPIG) Rp 111,98 miliar dan saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) Rp 11,76 miliar.
Dengan aksi borong saham itu, Tanoesoedibyo Prabowo-Hatta tercatat sebagai salah satu pemegang saham publik terbesar dalam setahun ini. Misalnya, pada saham BHIT, investor ini menempati posisi ketiga investor publik terbesar setelah UOB Kay Hian Pte.Ltd dan UBS AG/Singapore
Sementara pada saham BMTR, investor tersebut menempati urutan 16 besar pemegang saham, sedangkan pada saham MNCN, investor tersebut menjadi investor terbesar menempati urutan ke 18 dari 20 investor terbesar dalam setahun terakhir.
Namun, Juru Bicara Grup MNC, Arya Sinulingga membantah kabar itu. Ia memperkirakan, Bloomberg yang menjadi sumber data diretas (hack).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News