kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BEI akan implementasikan e-Bookbuilding agar persebaran saham IPO lebih luas


Kamis, 23 Agustus 2018 / 17:17 WIB
BEI akan implementasikan e-Bookbuilding agar persebaran saham IPO lebih luas
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Electronic bookbuilding menjadi salah satu program yang rencananya diluncurkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam waktu dekat. Dengan adanya electronic bookbuilding ini, BEI berharap bookbuilding saham-saham initial public offering (IPO) bisa memiliki persebaran yang lebih baik.

"Dengan adanya electronic bookbuilding nanti diharapkan penyebaran fix allotment akan lebih banyak menyebar ke investor ritel," kata Direktur BEI I Gede Nyoman Yetna, Kamis (23/8).

Nyoman mengatakan, hal ini juga akan meningkatkan suplai untuk investor ritel. Menurut Nyoman saat ini, suplai dari saham-saham IPO tersebut memang ada namun demand-nya dipegang oleh pihak-pihak tertentu, oleh karena itu, dengan e-bookbuilding maka investor ritel bisa dapat dengan lebih mudah mengakses bookbuilding.

Nyoman mengatakan, e-bookbuilding ini merupakan proyek BEI bersama self-regulatory organization (SRO) yang lain seperti KSEI dan juga KPEI.

Saat ini, Nyoman mengatakan bahwa SRO masih mencoba menentukan skema dari e-bookbuilding ini seperti syarat-syarat yang diperlukan dalam proses bookbuilding tersebut dan skema mana saja yang dibutuhkan oleh industri.

"E-bookbuilding memberikan kesempatan kepada para pihak yang lebih luas di seluruh Indonesia karena investor bisa melakukan bidding melalui aplikasi," tambah Nyoman.

Nantinya, bookbuilding akan ditarawarkan pada periode penawaran dan investor bisa terlebih dahulu melihat prospektus. Di bookbuilding periode kedua selanjutnya baik invetsor ritel maupun institusi bisa melakukan penawaran.

E-bookbuilding juga diharapkan bisa memperluas cakupan investor karena semua orang diberikan kesempatan untuk memasukan identitas melalui aplikasi tersebut. Investor juga bisa melihat penawaran dan pricing sehingga saham IPO tersebut terlihat seleranya.

Dengan melihat seleranya, diharapkan pricing yang dilakukan saat bookbuilding mencerminkan harga dengan bentuk yang lebih luas dan lebih mencerminkan real demand dari perusahaan yang akan mencatatkan diri. Sayangnya, Nyoman masih belum memberitahukan kapan rencananya electronic bookbuilding ini akan dilaksanakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×