kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

BEI akan hilangkan aturan lock up di private placement


Jumat, 28 September 2018 / 13:24 WIB
BEI akan hilangkan aturan lock up di private placement
ILUSTRASI. I Gede Nyoman Yetna


Reporter: Yoliawan H | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mengkaji dan menyiapkan aturan baru terkait penerbitan saham baru dengan skema private placement oleh emiten yang bertujuan untuk mengonversi utang mereka kepada kreditur menjadi equity atau modal berupa saham baru.

I Gede Nyoman Yetna, Direktur BEI mengatakan, pihaknya akan menghilangkan aturan lock up private placement selama 12 bulan yang diberikan kepada penyerap saham baru tersebut yakni kreditur. Jadi, menurutnya aturan ini sebelumnya melarang penyerap saham baru untuk langsung menjual saham hasil private placement mereka selama 12 bulan.

“Sebenarnya aturan ini dahulunya bertujuan untuk menahan penyerap private placement konversi dari utang menjadi saham yakni kreditur untuk langsung menjual sahamnya. Namun berdasarkan masukan dari kreditur tersebut mereka merasa tidak fair apabila udah mau dikonversi (utang jadi jadi saham) justru harus di-lock up selama 12 bulan,” ujar Nyoman saat ditemui di BEI, Jumat (28/9).

Di sisi lain, apabila penerima saham private placement khususnya institusi yang memiliki jumlah saham tidak sedikit untuk melakukan penjualan saham secara masif maka dikhawatirkan akan mempengaruhi harga pergerakan saham.

“Kami yakin para kreditur yang melakukan private placement ini tidak akan langsung keluar secara besar-besaran karena mereka juga sudah teredukasi dan tidak akan ingin harga sahamnya langsung turun,” ujar Nyoman.

Terkait kekhawatiran investor ritel yang kemungkinan akan berpotensi mengalami kerugian dengan adanya penghapusan lock up ini karena harga saham akan bergerak signifikan, menurut Nyoman pihaknya akan menyerahkan mekanisme tersebut kepada pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×