kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

BEI ajak 22 perusahaan besar lokal IPO


Minggu, 21 Januari 2018 / 22:02 WIB
BEI ajak 22 perusahaan besar lokal IPO
ILUSTRASI. Logo Bursa Efek Indonesia


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - BANDUNG. Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mengajak perusahaan besar dalam negeri untuk menghelat penawaran perdana saham alias initial public offering (IPO). Ini merupakan salah satu upaya bursa untuk memperbesar kapitalisasi pasar.

Direktur Utama BEI Tito Sulistyo mengatakan, pihaknya telah berkirim surat dengan setidaknya 22 perusahaan besar. Beberapa diantaranya merupakan perusahaan dengan bisnis besar seperti Djarum, Teh Botol Sosro, Kopi Kapal Api, Kopi Luwak dan beberapa lainnya.

"Kami minta mereka untuk IPO," ujar Tito akhir pekan lalu, Jumat (19/1).

Beberapa diantaranya sudah ada yang merespon. Tapi, bukan berarti ini sinyal positif. Pendampingan secara terus menerus harus dilakukan. Pasalnya, bukan perkara mudah mengajak perusahaan-perusahaan yang kebanyakan berasal dari bisnis keluarga itu untuk merelakan sebagian sahamnya untuk publik.

Tapi, Tito mengingatkan, bisnis keluarga saat ini mayoritas sudah dijalani oleh generasi kedua, bahkan generasi ketiganya. Banyak dari mereka yang menempuh pendidikan diluar negeri. "Sehingga, mereka harusnya jadi lebih terbuka, dong," kata Tito.

Lagipula, IPO bukan hanya masalah uang. Tapi, IPO juga merupakan salah satu media untuk pemerataan kesejahteraan.

Perusahaan-perusahaan tersebut sudah puluhan tahun menjalankan bisnisnya di Indonesia. Setelah sekian lama itu juga mereka telah menikmati nilai tambah dari kekayaan Indonesia. "Jadi tolong, ini saatnya transparasi publik dan beri pemerataan untuk masyarakat," imbuh Tito.

Jika perusahaan-perusahaan itu menghelat IPO, rencana bursa untuk meningkatkan nilai kapitalisasi pasar menjadi Rp 10.000 triliun pada 2019 bisa lebih mudah tercapai. Saat ini, kapitalisasi pasar IHSG sekitar Rp 7.200 triliun.

"Jika mereka IPO, ini bisa menambaj kapitalisasi pasar lebih dari Rp 2.000 triliun. Kapitalisasi pasar kita perlu naik supaya bobot naik," jelas Tito.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×