Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX ) menyiapkan sejumlah strategi untuk menjaga keberlanjutan bisnisnya. Secara grup, MPMX ingin menumbuhkan kinerja entitas usaha yang bergelut di segmen bisnis distribusi dan ritel motor, asuransi, transportasi, maupun multifinance.
Group Chief Financial Officer Mitra Pinasthika Mustika, Beatrice Kartika menyampaikan MPMX optimistis bisa mengejar pertumbuhan pendapatan sekitar 5% pada tahun ini. Target tersebut terutama akan ditopang oleh bisnis distribusi dan ritel motor yang secara industri menunjukkan sinyal pertumbuhan.
Beatrice merujuk data penjualan motor nasional tahun lalu yang mencapai sekitar 6,2 juta unit. Sedangkan pada tahun ini Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) memproyeksikan penjualan motor bisa menyentuh hingga 6,5 juta unit.
"Kalau dihitung ada kenaikan sekitar 4%. Dari MPM sendiri, karena sebagian besar bisnis kami adalah distribusi dan ritel, targetnya sedikit lebih tinggi daripada konversi kenaikan nasional. Jadi kurang lebih 5% itu secara top line," kata Beatrice dalam temu media, Rabu (20/3).
Baca Juga: Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) Optimistis Penjualan Mobil Bekas Naik Jelang Ramadan
Beatrice tidak membuka target pertumbuhan laba bersih MPMX di tahun 2024. Namun, dia memberikan gambaran bahwa secara historis marjin laba bersih MPMX berkisar antara 3%-4% dari total pendapatan.
Beatrice melanjutkan, fokus strategi MPMX adalah menciptakan produk yang relevan dengan tren pasar dan memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan. MPMX juga mencari peluang untuk melengkapi ekosistem otomotif dengan menjajaki peluang bisnis hilir untuk potensi merger dan akuisisi.
"Di tahun 2024, MPMX fokus pada beberapa inisiatif utama yaitu memastikan bisnis anak perusahaan terus berkelanjutan, mengembangkan portofolio bisnis, meningkatkan kompetensi SDM, terus mengembangkan arsitektur TI, mempercepat pemberdayaan digital, dan meningkatkan keterlibatan dalam program-program sosial," terang Beatrice.
Ada sejumlah sorotan dari sisi capaian anak usaha MPMX pada tahun 2023 dan rencana bisnisnya pada tahun ini. Pertama, MPM Rent yang tahun lalu mencatat peningkatan jumlah pelanggan baru sebesar 35%, total armada meningkat 11,9% dan jumlah driver tumbuh sebanyak 9,5%.
Hingga Desember 2023, jumlah armada yang terutilisasi sebesar 13,385 unit. Sedangkan pada tahun 2024 ini MPMRent berencana memperkuat dan memperbesar jaringan dengan menambah kantor cabang di Balikpapan.
Kedua, PT Balai Lelang Asta Nara Jaya (AUKSI) yang merupakan anak usaha MPMRent. Pada tahun 2023 total unit terjual tercatat meningkat 23%, dengan total pelanggan baru naik 39% dan jumlah total pembeli meningkat 27%. Pada tahun 2024, AUKSI akan memperluas jangkauannya dengan membuka kantor baru di Pekanbaru dan Palembang.
Ketiga, JACCS MPM Finance Indonesia telah memiliki dan mengembangankan berbagai program seperti MyCash (produk fasilitas dana dengan jaminan BPKB Mobil/Motor), aplikasi JACCY (menghubungkan dengan Mitra Dealer khususnya kendaraan mobil bekas), dan aplikasi JMCARE (membantu pelanggan dan masyarakat mendapatkan informasi dan layanan keuangan).
Keempat, MPMInsurance terus meningkatkan bisnis proses sehingga memudahkan penerbitan polis digital dan klaim digital. Di bulan Ramadan 2024 ini, MPMInsurance menghadirkan promo spesial berupa diskon 25% untuk setiap pembelian asuransi mobil.
MPMX juga ingin memanfaatkan peluang pada momentum ramadan untuk menggenjot pendapatan. Beatrice bilang, kenaikan permintaan sudah terlihat, dan diharapkan akan terus tumbuh hingga lebaran Idul Fitri.
"Permintaan terus bertambah dari ritel, rental, penjualan mobil bekas dan juga dukungan-dukungan di insurance maupun finance," tandas Beatrice.
Guna menopang strategi bisnisnya di tahun ini, sebelumnya General Manager Corporate Communication & Sustainability MPMPX Natalia Lusnita mengungkapkan bahwa anak usaha dari PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) ini akan mengalokasikan belanja modal (capex) sekitar Rp 50 miliar - Rp 75 miliar.
Baca Juga: Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) Konsisten Jalankan ESG Untuk Capai Keberlanjutan
Capex tersebut akan digunakan untuk pengembangan sistem digitalisasi di gudang-gudang MPMDistributor (sistem robotic), dan untuk renovasi rutin gedung-gedung diler MPMMotor. Natalia mengingatkan, sejak MPMRent tidak lagi dikonsolidasikan dengan MPMX, anggaran belanja pun menjadi lebih mini.
Rekomendasi Saham
Investment Analyst Stockbit Michael Owen Kohana dalam riset yang dirilis 13 Maret 2024 mengamati dengan model bisnis distribusi dan skala yang besar, MPMX memiliki margin yang relatif stabil. Hal ini tercermin dari margin laba usaha di kisaran 3,6% –3,8% pada kondisi normal.
Adapun pada tahun 2020–2021, penurunan operating margin yang cukup signifikan terjadi seiring penurunan volume penjualan motor akibat pandemi Covid-19.
Dengan margin yang relatif stabil, Michael memproyeksikan MPMX dapat mencatatkan laba bersih yang sustainable sekitar Rp 600 miliar per tahun berdasarkan volume penjualan motor sekitar level 900.000 unit per tahun.
Dengan estimasi tersebut dan posisi finansial yang relatif solid, MPMX dapat menawarkan potensi dividend yield yang menarik di kisaran 8% per tahun. Michael mengasumsikan payout ratio yang relatif konservatif, yakni 65%, mengingat besaran payout ratio minimum dari MPMX sejak 2019 adalah 90%.
Head of Research Mega Capital Sekuritas (InvestasiKu) Cheril Tanuwijaya mengamini bahwa secara historis dividen yield MPMX cukup menarik. Meski perlu juga dicermati kebutuhan dana untuk rencana ekspansi MPMX ke depan.
Baca Juga: Ini Rekomendasi Saham Mitra Pinasthika (MPMX) yang Menargetkan Pendapatan Naik 5%
Cheril pun merekomendasikan hold saham MPMX dengan target harga Rp 1.100 dan stoploss jika turun ke level Rp 990. Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai saham MPMX layak dipertimbangkan untuk speculative buy.
Secara teknikal, pertimbangkan support pada harga Rp 1.015 dan resistance di Rp 1.045. Selama masih mampu berada di atas support, maka target harga diperkirakan ada di Rp 1.065 - Rp 1.100 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News