Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan kinerja PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI) masih terhadang PPKM di kuartal pertama 2022. Pendapatan dan laba bersih Victoria Care turun di tiga bulan pertama tahun ini.
Direktur Utama VICI Billy Hartono mengatakan penurunan disebabkan oleh rencana pemasaran yang terhambat karena pemberlakuan PPKM. Padahal perseroan telah merancang pemasaran secara offline untuk mendorong pertumbuhan penjualan.
“Rencana pemasaran di lapangan yang sudah dicanangkan untuk mendorong pertumbuhan penjualan Victoria Care terpaksa ditunda, sehingga berimbas pada pendapatan perusahaan ,” kata dia saat dihubungi Kontan akhir pekan ini.
Baca Juga: Penjualan Masih Lesu, Simak Rekomendasi Saham Emiten Kosmetik: MRAT, MBTO dan VICI
Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan turun 19,98% secara year on year (yoy) menjadi Rp 212,67 miliar di kuartal pertama tahun ini. Adapun pada tahun lalu di periode yang saham pendapatan dari kontrak dengan pelanggan VICI mencapai Rp 265,79 miliar.
Rinciannya, segmen perawatan tubuh dan antiseptik berkontribusi 57,02% dengan sejumlah Rp 121,27 miliar. Segmen perawatan rambut mencatatkan pemasukan besar Rp 100,54 miliar dan lain-lain senilai Rp 178,76 juta.
Dari penjualan berdasarkan geografis, terjadi penurunan signifikan di luar Pulau Jawa dan ekspor. Penjualan di luar Pulau Jawa menciut 34,66% yoy menjadi Rp 81,39 miliar per 31 Maret 2022.
Baca Juga: Victoria Care Indonesia (VICI) akan Membagikan Dividen Rp 70,4 Miliar
Kemudian, penjualan ekspor turun 77,63% yoy menjadi Rp 450,13 juta dari Rp 2,01 miliar pada kuartal pertama tahun lalu. Sedangkan, penjualan di Pulau Jawa menyusut 13,67% ke Rp 209,97 miliar.
Laba tahun berjalan VICI mencapai Rp 9,41 miliar. Realisasi ini turun signifikan 74,58% yoy dari Rp 37,05 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya.
Ke depannya, Billy bilang dengan pemulihan kondisi Covid-19, VICI akan memaksimalkan strategi penjualan dan marketing untuk mendongkrak penjualan serta lebih agresif meluncurkan produk baru sesuai dengan tren pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News