Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Haloni Jane Tbk (HALO) menyiapkan strategi untuk menggelar ekspansi sembari menjaga pasokan bahan baku lateks. HALO memperluas kerja sama sambil merangkul petani karet.
Sekretaris Perusahaan Haloni Jane Yakub Indra Kusuma mengungkapkan, saat ini HALO telah mendistribusikan produk untuk seluruh wilayah di Indonesia. HALO bekerja sama dengan lebih dari 20 perusahaan distributor alat kesehatan.
Sejak tahun 2022, ada beberapa distributor yang telah terdaftar pada e-katalog. Langkah ini mempermudah HALO untuk mendistribusikan produknya di seluruh wilayah Indonesia. Sejak Januari hingga Mei 2023, terdapat order yang berkelanjutan melalui e-katalog.
"Kami juga terus meningkatkan penjualan dan berpartisipasi dalam industri kesehatan Indonesia dengan menjalin kerja sama dengan BUMN dalam bidang farmasi secara berkelanjutan," ujar Yakub kepada Kontan.co.id, Sabtu (10/6).
Baca Juga: Haloni (HALO) Pasarkan Sarung Tangan Lateks dari Petani Karet Via Platform Taniyuk
Selain dari sektor kesehatan, HALO terus melakukan ekspansi ke sektor hotel, restoran, kafe (horeka). Hal ini mempertimbangkan adanya kesadaran masyarakat dan dukungan pemerintah pasca-pandemi covid-19 yang semakin meningkat untuk lebih peduli terhadap kebersihan dan kesehatan.
Selain di dalam negeri, untuk pasar internasional HALO memasarkan produknya ke sejumlah negara. Di antaranya Amerika Serikat, beberapa negara Amerika Latin, Hong Kong, Singapura, Korea, Jepang, Serbia, dan beberapa negara Eropa.
Pangsa ekspor terbesar HALO berada di Amerika. Selain ke negara-negara tersebut, HALO akan terus melakukan ekspansi ke negara lainnya yang selama ini belum pernah tergarap.
Pada bulan April dan Mei 2023 terdapat beberapa negara tujuan ekspor baru di antaranya Taiwan, Latvia dan Republic of Georgia. Sembari menggelar ekspansi pasar, HALO menjaga pasokan bahan baku lateks untuk menjaga produksinya.
Baca Juga: Emiten Sarung Tangan, Haloni Jane (HALO) Incar Pasar Ekspor
Sarung Tangan dari Petani Karet
Terkait bahan baku karet, Yakub punya catatan. Dia menyoroti adanya keresahan pada industri pertanian karet terkait harga karet yang cenderung kurang menarik dan rawan terus turun.
Hal ini menyebabkan banyaknya masyarakat petani mulai meninggalkan pertanian karet dan melakukan konversi kepada komoditas lain. Sedangkan petani tanpa kesanggupan finansial untuk melakukan konversi akan bertahan, namun kondisi harga karet saat ini tidak cukup membaik.
Sebagai bagian dari Shamrock Group, HALO mengoptimalkan Taniyuk sebagai platform jual beli lateks yang berfokus kepada para petani karet. Dengan penggunaan Taniyuk, para petani dapat mendapatkan harga lebih baik dan transaksi dilakukan secara transparan serta dapat menerima pembayaran setiap hari.
"Melalui kerja sama dengan Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), semakin banyak petani yang dapat terbantu dan mendapatkan penghasilan yang lebih baik," imbuh Yakub.
Baca Juga: Saham HALO Mencuri Perhatian, Dua Hari Harganya Terbang 78,86 Persen
HALO pun memperkenalkan produk sarung tangan lateks dengan merek Taniyuk by Shamrock bersamaan dengan festival Pesona (Perhutanan Sosial Nasional) yang diselenggarakan oleh KLHK pada tanggal 5 Juni - 7 Juni 2023.
Sarung tangan lateks Taniyuk by Shamrock berbahan baku utama lateks yang sepenuhnya berasal dari petani. Khususnya petani karet yang berada di Sumatra Selatan dan petani binaan Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan KLHK.
"Taniyuk by Shamrock hasil kolaborasi antara HALO dengan Taniyuk sebagai bentuk apresiasi kami terhadap masyarakat petani lateks," lanjut Yakub.
HALO akan mulai memasarkan Taniyuk by Shamrock kepada masyarakat, terutama pada sektor farmasi dan horeka. HALO juga mencoba memperkenalkan Taniyuk by Shamrock kepada BUMN yang bergerak dalam bidang farmasi.
Saat ini telah ada beberapa distributor dari HALO yang telah berminat untuk ikut serta memasarkan produk tersebut. "Dengan memperkenalkan Taniyuk by Shamrock ini diharapkan masyarakat dapat lebih perduli terhadap kehidupan para petani karet," tandas Yakub.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News