Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Ari mengalokasikan 50% dana investasi di reksadana saham untuk keperluan dana dalam jangka panjang. Ari juga memiliki porsi 10% di saham guna keperluan jangka panjang.
Untuk memenuhi kebutuhan jangka menengah Ari mengalokasikan 20% di Surat Berharga Negara (SBN) ritel. Sementara, kebutuhan jangka pendek ia tempatkan 20% di reksadana pasar uang.
Ari tertarik membeli SBN ritel karena dapat memudahkan dia untuk mengelola dana investasi secara lump sum atawa menyetor sejumlah dana besar di awal investasi. Biasanya Ari selalu memegang SBN hingga jatuh tempo dan tidak dia jual belikan (trading).
Setelah mengenali profil risiko dan mengetahui tujuan investasi, Ari mengatakan investor juga penting melakukan evaluasi. "Pedoman investasi saya adalah read, learning, dan evaluate," kata Ari.
Baca Juga: Cerita investasi Direktur Mandiri Sekuritas Theodora VN Manik memilih menabung saham
Setiap memutuskan untuk membeli instrumen investasi, Ari mengatakan investor harus baca dan gali informasi mengenai aset tersebut. Evaluasi penting dilakukan untuk menyesuaikan kembali dengan kebutuhan likuiditas.
Penting juga investor jeli dalam mendapat nasihat investasi. "Jangan sampai investor mendapat arahan investasi yang tidak tepat, oleh karena itu evaluasi penting dilakukan," kata Ari.
Baca Juga: Untuk para investor, cermati hal ini sebelum beli saham