Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) memiliki sejumlah proyek tidak hanya di dalam negeri, tapi juga luar negeri. Kawasan Myanmar, Arab Saudi, Timor Leste, dan Malaysia merupakan sejumlah negara yang telah dijajaki emiten pelat merah ini.
Tentunya, manajemen memiliki patokan nilai kontrak. "Kami hanya akan mengerjakan proyek yang bisa memberikan nilai kontrak minimal US$ 100 juta hingga US$ 200 juta dari setiap negara," imbuh Destiawan Soewardjono, Direktur Operasional WIKA, (18/9).
Sebab, hanya dengan nilai kontrak tersebut maka skala ekonomisnya bisa tercapai. Tapi, itu nilai minimal karena kapasitas WIKA saat ini baru bisa mencapai level tersebut. Kedepan, tentunya perseroan bakal membidik nilai kontrak yang lebih besar.
Sedikit informasi saja, WIKA bakal membangun office tower di Myanmar. Lalu di Arab, WIKA tengah dalam registrasi perusahaan sehingga kedepannya gerak bisnis perseroan di negara tersebut bisa lebih leluasa.
Lalu, di Timor Leste WIKA bakal mengerjakan sejumlah proyek gedung dan jalan tol. Sementara, di Malaysia WIKA bakal mengerjakan proyek shopping mall.
Belanja modal atau capital expenditure untuk pengerjaan proyek-proyek tersebut akan menggunakan arus kas perseroan, khususnya dari pembayaran uang muka dari proyek yang bersangkutan. "Jadi, capex -nya enggak besar, paling hanya untuk memobilisasi tim dari sini (WIKA) saja," pungkas Destiawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News