CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Begini rencana penggunaan dana IPO GTS Internasional


Jumat, 20 Agustus 2021 / 08:15 WIB
Begini rencana penggunaan dana IPO GTS Internasional
Logo di kantor PT GTS Internasional usai Paparan Publik rencana IPO di Jakarta, Kamis (19/8).


Reporter: Kenia Intan | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT GTS Internasional akan menjadi perusahaan publik. Anak perusahaan PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) itu tengah melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO). 

Jika berjalan sesuai rencana, perusahaan yang nantinya memiliki kode saham GTSI itu secara resmi akan mencatatkan saham perdananya atau listing pada 8 September 2021 mendatang. 

Setelah resmi menjadi perusahaan terbuka, dalam waktu dekat perusahaan akan membangun Floating Storage Regasification Unit (FSRU) permanen untuk melayani kebutuhan listrik di area Sulawesi Utara. Adapun kontrak selama 15 tahun itu sudah diperoleh sejak tahun 2019. 

"Hasil dari IPO sebagian besar untuk membangun FSRU permanen," kata Direktur GTS Internasional Dedun Widodo dalam Konferensi Pers virtual Kamis (19/8). 

Diharapkan, dengan adanya pembangunan FSRU tersebut, PLN Sulawesi Utara mampu melakukan penghematan yang signifikan. 

Baca Juga: GTS Internasional melepas 2,86 miliar saham pada IPO, simak jadwal lengkapnya

Adapun untuk pembangunan FSRU itu dibutuhkan dana sekitar US$ 55 juta, dengan asumsi nilai kurs rupiah berada di level Rp 14.300 per dolar AS. 

Ini membuat mayoritas dana yang dihimpun melalui IPO akan digunakan untuk pembangunan FSRU permanen. Setidaknya, 64% atau setara US$ 19,2 juta yang akan perusahaan anggarkan untuk pembangunan FSRU itu. 

Dana itu akan diberikan kepada PT Anoa Sulawesi Regas (Anoa) dalam bentuk pinjaman dengan perkiraan suku bunga 7% per tahun dan tenor 8 tahun, serta grace period selama dua tahun. 

Pinjaman tersebut bakal dimanfaatkan untuk membangun FSRU permanen yang rencananya dimulai pada kuartal IV-2021. Apabila pinjaman tersebut sudah dibayarkan kembali, GTSI akan menggunakan dana tersebut untuk pengembangan usaha di masa depan. 

GTS Internasional tidak menutup kemungkinan adanya opsi pendanaan lain untuk memenuhi kebutuhan pembangunan FSRU permanen itu, seperti pinjaman bank maupun pendanaan dari partner, termasuk Foreign Direct Investment (FDI) yang biasanya berinvestasi dalam jangka waktu sangat panjang. 


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×