Reporter: Ivana Wibisono | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis memperkirakan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan melanjutkan penguatan pada hari ini (24/7). Sebelumnya, IHSG pada perdagangan Jumat (21/7) ditutup menguat 0,24% atau 16,61 poin ke 6.880,80.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mencermati adanya penguatan IHSG hari Senin (24/7) dipengaruhi oleh beberapa sentimen di antaranya yakni sentimen global. Ekonomi China diperkirakan mengalami perlambatan dari Jepang, serta China masih mempertimbangkan kebijakan moneter mereka.
“Untuk sentimen sendiri, kami memperkirakan masih dibayangi oleh sentimen global, di mana ekonomi China diperkirakan mengalami perlambatan dan dari Jepang serta China masih mempertimbangkan kebijakan moneter mereka,” kata Herditya kepada Kontan, Jumat (21/7).
Sementara itu, Equity Research Analyst Alrich Paskalis Tambolang memperkirakan IHSG bergerak konsolidatif.
Baca Juga: Ini Deretan Emiten yang Diramal Masuk dan Keluar Indeks LQ45, Ada BUMI Hingga GGRM
“Dari eksternal, investor akan mencermati rilis kinerja keuangan perusahaan, terutama bank-bank besar di Eropa pada pekan depan, serta pengumuman hasil pertemuan ECB dan The Fed di tengah pekan depan (26 dan 27 Juli 2023),” ujarnya kepada Kontan, Jumat (21/7).
Sementara China akan menerapkan langkah-langkah kebijakan secara komprehensif untuk menstabilkan mata uangnya. Yuan mencatatkan penurunan sekitar 4% Year on Year (YoY) terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sekaligus menjadi salah satu mata uang Asia dengan kinerja terburuk.
Inflasi Jepang pada Juni 2023 juga kembali mengalami kenaikan dan sudah berada di atas target bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ). Kondisi ini mengindikasikan adanya pemulihan konsumsi di Jepang.
Berbeda dengan regional, laju inflasi di Indonesia berada di bawah level 4% dan dalam kecenderungan turun mendekati level tengah asumsi inflasi oleh pemerintah di 3% YoY. Asia Develompent Bank (ADB) juga menurunkan proyeksi inflasi Indonesia menjadi 3.8% yoy di 2023 dari proyeksi sebelumnya di 4.2% YoY.
“Dengan demikian, dampak kenaikan harga sejumlah komoditas pangan yang tengah terjadi saat ini kemungkinan bersifat sementara. Masih dari dalam negeri, BKPM mencatat perlambatan pertumbuhan foreign direct investment ke 14.2% YoY di Q2-2023 dari 20.2% YoY di Q1-2023,” kata Alrich.
Sementara Herditya memprediksi IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya dengan support 6.816 dan resist 6.897 pada Senin (24/7) dan merekomendasikan saham RAAM (dengan target harga Rp 690-Rp 740), EXCL (Rp 2.130-Rp 2.250), dan HRTA (Rp 440-Rp 460).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News