Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara yang terus menguat di tahun ini ternyata turut menjadi berkah bagi emiten penunjang jasa pertambangan. Salah satunya adalah bisnis kontraktor yang turut mendapat angin segar dari penguatan batubara tersebut.
PT Petrosea Tbk (PTRO) menjadi salah satu yang diuntungkan. Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas memproyeksikan, volume produksi PTRO akan meningkat seiring pulihnya ekonomi global dan momentum kenaikan permintaan batubara yang signifikan.
Pada tahun ini, volume produksi batubara diprediksi akan meningkat 19% year-on-year (YoY) menjadi 31,9 juta ton. Pada tahun depan, volume produksi batubara diprediksi naik 10% YoY menjadi 35 juta ton.
Adapun harga batubara global diperkirakan melemah di tahun 2022 atau lebih rendah dari tahun ini. Namun, Sukarno memperkirakan, pendapatan PTRO pada tahun depan masih bisa tumbuh positif, meskipun sedikit lebih lambat dari perkiraan pertumbuhan pada tahun 2021.
Baca Juga: Petrosea (PTRO) jalin kerjasama dengan Xapiens di bidang layanan teknologi
“Hal ini karena volume pertambangan yang dilakukan PTRO masih cukup solid,” terang Sukarno dalam riset yang dipublikasikan Senin (20/9).
Nah, untuk tahun ini, PTRO diproyeksikan membukukan pendapatan senilai US$ 387 juta dan naik menjadi US$ 425 juta di tahun 2022. Sedangkan dari sisi laba bersih, Sukarno memprediksi perusahaan dapat mengempit laba bersih sebesar US$ 34 juta untuk tahun ini dan US$ 36 juta di tahun depan.
Sementara itu, analis Valbury Sekuritas Indonesia Devi Harjoto dan Alfiansyah menyebut, anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY) ini diuntungkan dengan peningkatan proyeksi produksi batubara Indonesia tahun ini yang ditargetkan dapat mencapai 625 juta ton. Angka ini sudah kembali ke level pra-pandemi Covid-19.
Dari segi permintaan, China diperkirakan akan meningkatkan kuota impornya pada tahun ini seiring dengan manufaktur Negeri Panda yang konsisten berada dalam fase ekspansi pasca pulih dari pandemi tahun lalu.
Selain itu, pembatasan ekspor dari Australia, juga mendorong China untuk mengerek impor batubara dari produsen lain, termasuk Indonesia.
Di sisi lain, permintaan batubara di India cenderung stabil di tengah pandemi Covid-19 yang cukup terkendali. Sementara dari segi supply, adanya disrupsi dari cuaca yang lebih basah di Kalimantan dan pembatasan yang diterapkan, cenderung mendorong harga batubara.
“Kami memproyeksikan batubara akan cenderung kuat sepanjang tahun ini, sehingga mendorong aktivitas pertambangan,” tulis Devi dan Alfiansyah dalam riset yang dirilis pada 3 September 2021 lalu.
Valbury Sekuritas merekomendasikan beli saham PTRO dengan target Rp 2.750 per saham. Saham PTRO di perdagangankan dengan valuasi yang atraktif dengan price/earning (PE) 2021 yakni 3,99 kali.
Sementara Sukarno menyematkan rekomendasi overweight untuk saham PTRO dengan target harga di Rp 2.980 per saham.
Pada perdagangan hari ini, PTRO ditutup menguat 0,83% menjadi Rp 2.440 per saham.
Selanjutnya: Indika Energy (INDY) incar kepemilikan 100% saham tambang emas di Luwu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News