kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Begini Proyeksi Kinerja Emiten Properti yang Punya Pendapatan Berulang


Kamis, 19 Oktober 2023 / 18:48 WIB
Begini Proyeksi Kinerja Emiten Properti yang Punya Pendapatan Berulang
ILUSTRASI. Kinerja emiten properti dengan pendapatan berulang yang mumpuni masih mencatatkan pertumbuhan.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten properti dengan pendapatan berulang yang mumpuni masih mencatatkan pertumbuhan. Melansir laporan keuangan semester I 2023, sejumlah emiten properti masih bergantung dari pendapatan berulang. 

Misalnya, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mencatatkan sektor mal dan retail SMRA dari pihak ketiga sebesar Rp 743 miliar di semester I 2023, naik dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 619,29 miliar. 

Kontribusi sektor mal dan retail SMRA dari pihak-pihak berelasi tercatat Rp 23,5 miliar di semester I 2023, naik dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 15,55 miliar. Sebagai gambaran, pendapatan SMRA di semester I 2023 sebesar Rp 2,96 triliun di semester I 2023. 

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian mengatakan, secara umum, kinerja dari emiten yang memiliki pendapatan berulang masih mencatatkan pertumbuhan. Selain itu, potensi dari segmen pusat perbelanjaan juga merangkak naik.

Baca Juga: Pendapatan Berulang Bakal Menopang Kinerja Emiten Properti di Kuartal IV 2023

“Apalagi, didorong oleh semakin pulihnya mobilitas masyarakat dan tingkat keyakinan konsumen yang masih optimis,” ungkapnya kepada Kontan, Kamis (19/10).

Dengan tingginya tingkat keyakinan konsumen, emiten properti masih berpotensi tumbuh di kuartal IV 2023. Untuk sentimen Pemilu 2024, Fajar melihat dampaknya akan terbatas pada kinerja emiten properti.

“Namun, dengan adanya kenaikan daya beli masyarakat selama rangkaian Pemilu 2024, maka pesta politik ini bisa berdampak positif ke emiten properti,” tuturnya.

Fajar melihat, kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) ke level 6% masih terlalu dini untuk dilihat dampaknya ke kinerja bisnis emiten properti. Meskipun begitu, Fajar belum memberikan rekomendasi untuk saham emiten properti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×