Reporter: Kenia Intan | Editor: Yudho Winarto
"Investor masih melihat pertumbuhan ini masih sustain hingga tahun depan," katanya ketika dihubungi Kontan.co.id.
Sementara untuk BRPT, MPRO dan POLL, Wawan menilai valuasinya sudah mahal, sehingga potensi untuk mengalami kenaikan harga sudah terbatas.
Di antara 10 emiten penggerak IHSG hingga saat ini, Wawan menyarankan para investor untuk fokus pada BBCA dan TLKM. Sebab, di bulan Desember pada umumnya terjadi windows dressing.
Saham-saham dengan kapitalisasi pasar besar (big caps) yang akan paling diburu. Asal tahu saja, BBCA sejauh ini memiliki kapitalisasi pasar sebsar Rp 771 triliun dan TLKM sebesar Rp 398 tirliun.
Sukarno Alatas, Analis OSO Sekuritas, melihat adanya potensi kenaikan harga saham sebesar 5% hingga 10% untuk BRPT, TLKM, MIKA, dan EXCL. Fundamental TLKM, MIKA, dan EXCL, menjadi faktor pendorong naiknya harga saham.
Sementara itu, bagi BRPT peluang meningkatnya harga saham terjadi setelah perusahaan melakukan aksi korporasi, seperti stock split, akuisisi aset, serta anak usahanya yakni PT Griya Idola Industrial Park yang mengincar penjualan lahan kawasan industri seluas 12,6 hektare (ha).
"Tinggal menunggu momentum teknikal karena ada sebagian saham pergerakannya masih cenderung sideways, jadi menunggu sinyal dulu untuk kembali masuk," ungkapnya ketika dihubungi Kontan.co,id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News