Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah jatuh ke posisi paling lemah dalam 20 bulan terakhir atau sejak Oktober 2020 pada akhir pekan lalu. Jumat (17/6), kurs rupiah spot melemah 0,39% atau di level Rp 14.825 per dolar Amerika Serikat (AS). Kurs rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) melemah 0,58% ke Rp 14.828 per dolar AS.
Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin mengatakan pada perdagangan Senin, sangat minim katalis penting dari eksternal. Kemungkinan pergerakan rupiah akan dipengaruhi oleh rapat dewan gubernur BI pada tanggal 23 Juni, Kamis pekan depan.
"Suku bunga BI ada kemungkinan untuk naik dengan mempertimbangkan laju inflasi yang naik, ditambah The Fed yang sudah menaikkan 150 basis poin dari bulan Maret lalu, dan bank sentral lainnya pun sudah melakukan langkah yang sama," tutur Nanang.
Baca Juga: Simak Prediksi IHSG Menjelang RDG BI Pekan Ini
Senada, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, sentimen perang Rusia-Ukraina mereda. Selain itu, efek kenaikan suku bunga The Fed sudah mereda. Dia pun memperkirakan kenaikan suku bunga lebih tidak akan lagi agresif.
"Diperkirakan penguatan dolar AS juga akan mulai mereda yang pada akhirnya akan berpotensi mengurangi risk off yang pada akhirnya akan mengurangi tekanan terhadap rupiah dan mata uang Asia lainnya," ujar Josua.
Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan pelemahan kurs rupiah diperkirakan akan mereda dengan absennya data ekonomi penting baik dari dalam maupun luar negeri.
"Sentimen masih akan didominasi oleh mood di pasar, walau masih negatif (risk off), namun saya melihat pasar sudah sedikit oversold dan kemungkinan sedikit rebound atau konsolidasi," kata Lukman.
Baca Juga: Modal Asing Hengkang Rp 7,34 Triliun di Pekan Ketiga Juni 2022
Nanang memperkirakan ada ruang koreksi yang akan dialami dolar AS untuk sementara waktu pasca penguatan belakangan ini. "Jangka panjang dengan basis teknikal ruang pelemahan rupiah bisa terjadi di akhir tahun dimana sangat rentan akan berada di atas Rp 15.000." ujar Nanang.
Josua memproyeksikan pada perdagangan Senin (20/6), rupiah akan berada di rentang Rp 14.750 per dolar AS-Rp 14.850 per dolar AS. Sementara Nanang memperkirakan rupiah akan berada di level Rp 14.750 per dolar AS-Rp 14.860 per dolar AS. Sedangkan Lukman memproyeksikan rupiah di rentang harga Rp 14.725 per dolar AS-Rp 14.900 per dolar AS.
Baca Juga: BI Masih Tahan Suku Bunga, Obligasi Korporasi Tenor Pendek Jadi Pilihan Menarik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News