kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini langkah BEI dalam menyambut perusahaan unicorn untuk IPO


Senin, 15 Februari 2021 / 19:57 WIB
Begini langkah BEI dalam menyambut perusahaan unicorn untuk IPO
ILUSTRASI. Terdapat 25 perusahaan dalam proses evaluasi pencatatan saham di BEI, tiga di antaranya masuk sektor teknologi.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Akhir-akhir ini santer terdengar kabar perusahaan unicorn yang sedang menyiapkan rencana untuk menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna menyampaikan, BEI cukup intensif dalam berkomunikasi mengenai peluang pendanaan melalui pasar modal Indonesia dengan beberapa perusahaan unicorn di Indonesia.

Dia mengatakan, waktu IPO perusahaan berdasarkan kesiapan masing-masing internal perusahaan dalam memenuhi persyaratan IPO, termasuk kelengkapan dokumen saat disampaikan ke BEI. Dalam menyambut perusahaan unicorn, BEI telah mengambil langkah perubahan dan kebutuhan pasar dan telah mempertimbangkan hasil benchmarking ke bursa-bursa global.

Pertama, menyesuaikan Peraturan I-A yang saat ini sedang dalam tahap rule making rule. BEI menyiapkan beberapa alternatif persyaratan pencatatan sehingga dapat mengakomodasi berbagai karakteristik perusahaan, termasuk namun tidak terbatas kepada perusahaan unicorn di Indonesia.

Baca Juga: Mahaka Radio (MARI) siap kedatangan investor baru lagi

Kedua, BEI juga telah mengimplementasikan sektoral baru untuk perusahaan tercatat yaitu IDX-IC, pada tanggal 25 Januari 2021.  IDX-IC akan lebih mencerminkan sektoral dari perusahaan tercatat, sehingga mereka dapat lebih diperbandingkan dengan perusahaan tercatat lainnya di BEI dan juga dengan perusahaan tercatat di bursa global lainnya.

Ketiga, BEI sudah melakukan kajian hukum dan berdiskusi dengan otoritas dan stakeholders terkait potensi penerapan dual class shares dengan skema multiple voting shares di Indonesia.

Baca Juga: KPPU: Belum ada konsultasi dan notifikasi merger Gojek-Tokopedia

“Semoga dengan beberapa usaha dan kebijakan yang dilakukan oleh BEI bersama dengan para stakeholders, dapat menarik minat banyak perusahaan di Indonesia termasuk unicorn untuk dapat memanfaatkan pendanaan di pasar modal Indonesia sebagai house of growth ke depan,” terang Nyoman, Senin (15/2).

Sebelumnya, BEI menyampaikan, per tanggal 11 Februari 2021, terdapat 25 perusahaan dalam proses evaluasi pencatatan saham di BEI (pipeline). Sebanyak tiga di antaranya merupakan perusahaan dari sektor teknologi. “Apabila semua proses berjalan sesuai rencana, tiga perusahaan tersebut diperkirakan dapat tercatat di bursa paling cepat pada kuartal  pertama 2021 ini,” terang Nyoman, Jumat (14/2).

Baca Juga: Indeks sektor teknologi melesat tajam, bagaimana rekomendasi sahamnya?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×