Reporter: Venny Suryanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) mencatatkan kinerja ciamik hingga kuartal III-2021. Buktinya, perusahaan sukses mencetak kenaikan laba bersih hingga 73,89% dalam sembilan bulan pertama tahun 2021.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Sumber Alfaria mencaspai Rp 1,11 triliun hingga kuartal III-2021. Jumlah tersebut melesat 73,98% dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang sebesar Rp 638,4 miliar
Lonjakan laba bersih sejalan dengan pendapatan neto Sumber Alfaria yang tercatat capai Rp 63,17 triliun daalam periode Januari-September 2021. Jumlah itu tercatat naik 12% dibandingkan perolehan di periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp 56,3 triliun.
Perseroan mencatat, total pendapatan tersebut terdiri atas makanan, bukan makanan, dan jasa. Segmen makanan menjadi kontributor utama dengan nilai pendapatan sebesar Rp 42,2 triliun. Disusul, segmen bukan makanan tercatat sebesar Rp 20,9 triliun serta pendapatan dari jasa sebesar Rp 6,1 miliar.
Sumber Alfaria juga membukukan beban pokok pendapatan sebesar Rp 50,2 triliun di akhir September 2021. Jumlah ini naik 11,8% dibandingkan periode yang sama di kuartal III-2020 yang sekitar Rp 44,8 triliun.
Dengan demikian, laba bruto Sumber Alfaria tercatat sebesar Rp 12,9 triliun pada kuartal III-2021 atau naik 12,8% dari sebelumnya Rp 11,4 triliun.
Baca Juga: Sumber Alfaria (AMRT) yakin bisa penuhi target bisnis sampai akhir 2021
Adapun setelah dikurangi dengan berbagai beban-beban yakni beban penjualan dan distribusi Rp 10,8 triliun, kemudian beban administrasi Rp 1,1 triliun, serta beban lainnya maka AMRT membukukan total laba usaha sebesar Rp 1,70 triliun hingga September 2021.
Kemudian setelah dikurangi beban pajak final Rp 34,4 miliar dan pajak penghasilan neto Rp 247 miliar. Tak ayal, AMRT bisa mencetak laba bersih sebesar Rp 1,11 triliun di akhir September 2021.
Lebih lanjut, Sumber Alfaria juga mencatatkan total liabilitas dan ekuitas sebesar Rp 26,7 triliun atau lebih tinggi dari periode sebelumnya yang sebesar Rp 25,9 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News