CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   -35.000   -2,31%
  • USD/IDR 15.759   -80,00   -0,51%
  • IDX 7.299   32,39   0,45%
  • KOMPAS100 1.117   2,66   0,24%
  • LQ45 881   1,60   0,18%
  • ISSI 222   1,48   0,67%
  • IDX30 451   -0,29   -0,06%
  • IDXHIDIV20 543   -0,74   -0,14%
  • IDX80 128   0,20   0,16%
  • IDXV30 137   0,92   0,68%
  • IDXQ30 151   -0,12   -0,08%

Begini jalan panjang Samindo Resources (MYOH) untuk masuk ke bisnis energi listrik


Senin, 07 Oktober 2019 / 18:08 WIB
Begini jalan panjang Samindo Resources (MYOH) untuk masuk ke bisnis energi listrik
ILUSTRASI. PLTS di Manggarai Barat


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah memulai lelang ulang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Bali Barat dan PLTS Bali Timur sejak Maret 2019. Dua proyek ini masing-masing berkapasitas 25 megawatt (MW) dan direncanakan akan beroperasi pada 2021.

Salah satu perusahaan yang mengikuti lelang proyek ini adalah PT Samindo Resources Tbk (MYOH). Emiten yang bergerak di jasa pertambangan batubara ini mengikuti tender dalam rangka penetrasi ke segmen Independent Power Producer (IPP).

Namun, MYOH menarik diri dari proses tender proyek ini. Sebab, spesifikasi dari kedua proyek PLTS ini tidak sesuai dengan kriteria yang MYOH tetapkan. “Berdasarkan penelaahan dari tim business development kami, proyek ini kurang sesuai untuk kami,” ujar Investor Relations MYOH Ahmad Zaki saat dikonfirmasi Kontan.co.id, Senin (7/10).

Baca Juga: Samindo Resources (MYOH) menarik diri dari tender proyek PLTS di Bali

Zaki bilang, MYOH memiliki ketertarikan yang sangat tinggi terhadap bisnis IPP. Bahkan, MYOH sudah memasukkan bisnis IPP ke dalam rencana jangka panjang perusahaan sejak tahun 2016. Ternyata, bukan kali ini saja MYOH mengikuti tender untuk proyek pengadaan pembangkit listrik.

Pada tahun 2017, MYOH sudah berpartisipasi dalam tender proyek IPP PLTU Kaltim 6. Tapi waktu itu MYOH belum berhasil mendapat tender proyek tersebut.

MYOH tidak patah asa. Perusahaan ini lalu mengikuti tiga tender PLTS di Sumatra pada tahun 2018. Namun, nasib baik masih belum berpihak pada MYOH kala itu. “Kami juga belum beruntung pada tender tersebut,” ungkap Zaki.

Baca Juga: Kinerja Samindo Resources Hingga Agustus 2019 Lebih Moncer dari Tahun Lalu

Meski demikian, hal ini tidak menyurutkan langkah MYOH untuk menembus segmen IPP. Zaki mengatakan, MYOH akan berusaha untuk mengikuti tender proyek yang dilakukan oleh PLN.

Namun, Zaki mengeluhkan minimnya tender proyek yang dibuka oleh pihak PLN akhir-akhir ini. Zaki mengatakan, tender terakhir yang dibuka oleh PLN adalah dua proyek PLTS di Bali yang urung diikuti MYOH.

Terakhir, Zaki menegaskan PLTU dan PLTS adalah dua pembangkit listrik yang paling memungkinkan untuk digarap MYOH untuk saat ini. Akan tetapi, MYOH tidak menutup kemungkinan untuk menggarap pembangkit di luar PLTU dan PLTS ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×