Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gelaran penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO) masih semarak. Saat ini ada 45 perusahaan yang ada dalam pipeline pencatatan BEI.
Melansir laman e-IPO, sejumlah perusahaan tercatat sudah menyelesaikan tahap bookbouilding dan sedang menuju tahap offering, seperti PT Hillcon Tbk (HILL) yang masa penawaran umumnya berakhir pada 26 Januari 2022.
PT Haloni Jane Tbk (HALO) dan PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP), PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk (BSMT), PT Vastland Indonesia Tbk (VAST), dan PT Solusi Kemasan Digital Tbk (PACK) juga tercatat sudah merampungkan proses bookbuilding.
Baca Juga: Pasca Split Off, Ini Sejumlah Opsi Pendanaan untuk Inalum
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian menilai, terdapat sejumlah sektor yang yang masih cukup menarik setidaknya hingga akhir tahun 2023. Sektor ini bisa menjadi acuan untuk memilih saham-saham yang akan listing.
Salah satunya adalah perusahaan yang berkaitan dengan sektor mobilitas masyarakat, di tengah keputusan pemerintah untuk mencabut pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM. Melandainya angka inflasi yang diirigi dengan momen kampanye pemilu tahun depan, diperkirakan akan mendongkrak konsumsi masyarakat.
“Selain itu, sektor tambang logam juga menarik, seiring upaya pemerintah untuk melarang ekspor bijih nikel dan tembaga untuk diproses di dalam negeri dulu, demi memberikan nilai tambah,” kata Fajar kepada Kontan.co.id, Rabu (25/1).
Kepala Riset Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menilai, BSMT menjadi salah satu calon emiten yang menarik dicermati. Ini mengingat terdapat beberapa kelebihan dari BSMT sebagai bank pembangunan daerah di Indonesia.
Baca Juga: Dongkrak Penjualan, Multi Medika (MMIX) Gandeng IP Line Friends BT21
Misalnya, BSMT sudah memiliki produk dan layanan digital yang terintegrasi, seperti SUMUT Mobile, SUMUT Debit, SUMUT Tmoney (QRIS), SUMUT Link dan SUMUTNet Corporate.
Dari sisi aset, BSMT juga menjadi BPD dengan nilai aset terbesar kelima dari 27 BPD di Indonesia.