Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Kinerja PT Binakarya Jaya Abadi Tbk (BIKA) sepanjang tahun 2015 tergerus akibat membengkahnya beban keuangan. Meskipun pendapatan masih tumbuh, namun laba bersih emiten properti ini justru merosot 44,8%.
Mengutip laporan keuangan BIKA, Minggu (9/4), perseroan hanya mampu mengantongi laba bersih senilai Rp 44,8 miliar. Jumlah tersebut turun 42% dari laba tahun sebelumnya yang mencapai Rp 77,3 miliar.
Penurunan keuntungan akibat melonjaknya beban keuangan hingga 100% dari Rp 63,8 miliar menjadi Rp 128 miliar pada tahun lalu. Selain juga membengkaknya rugi selisih kurs dari Rp 904 juta menjadi Rp 4,9 miliar.
Sementara, pendapatan usaha BIKA masih tumbuh 5,5% menjadi Rp 1,01 triliun pada akhir 2015. Dari entitas asosiasi, perseroan juga mencatatkan laba Rp 4 miliar, padahal tahun sebelumnya merugi Rp 644 miliar.
Pertumbuhan pendapatan BIKA tahun lalu terutama ditopang oleh penjualan apartemen yang naik 36% jadi Rp 751 miliar. Lalu, pendapatan dari hotel tercatat Rp 21,7 miliar, sedangkan tahun sebelumnya lini bisnis ini belum menyumbang pendapatan.
Namun, pendapatan penjualan ruko turun 55% jadi Rp 76 miliar. Kemudian, pendapatan penjualan betacon naik tipis dari Rp 53 miliar menjadi Rp 57 miliar, penjualan rumah turun dari Rp 60 miliar jadi Rp 52 miliar, penjualan kios naik dari Rp 16 miliar jadi Rp 20 miliar, dan penjualan kondominium turun dari Rp 73 milair jadi Rp 18 miliar,
Lalu, penjualan kavling turun dari Rp 26,9 miliar jadi Rp 1,2 miliar, pendapatan dari wahana air berkontribusi Rp 5 miliar dan pendapatan lain-lain menyumbang Rp 7.6 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News