Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) mencatatkan raport merah dalam kinerja keuangan di kuartal pertama tahun in. Perusahaan mencatatkan kerugian sebesar Rp 11,218 miliar sepanjang tiga bulan pertama di 2012. Padahal di periode yang sama tahun lalu, perusahaan masih membukukan laba bersih sebesar Rp 2,742 miliar.
Kerugian itu dipicu kinerja penjualan yang juga menurun. Laporan keuangan NIKL yang dirilis Senin (30/4) menyebutkan, di kuartal pertama tahun ini, NIKL hanya mencatatkan penjualan bersih sejumlah Rp 285 miliar. Angka tersebut turun 7% dibanding periode serupa di tahun lalu yang mencapai Rp 306 miliar.
Namun, laba kotor masih tercatat naik sebesar 21% menjadi Rp 23,98 miliar, karena beban pokok penjualan berkurang.
Tapi, pundi-pundi keuangan perusahaan tergerus tajam, karena beban usaha membengkak hingga 47%. Akibatnya, di kuartal satu 2012, perusahaan mencatatkan rugi operasi sebesar Rp 7,053 miliar, lebih besar ketimbang tahun lalu yang hanya merugi Rp 1,76 miliar.
Kerugian NIKL semakin membengkak, lantaran beban keuangan meningkat, dan terjadi rugi akibat selisih kurs di triwulan pertama tahun ini. Di sisi lain, pendapatan keuangan dan pendapatan lain-lain justru menipis dibanding tahun lalu.
Tak ayal, Perseroan harus menderita rugi bersih sebesar Rp 11,21 miliar di penghujung Maret 2012.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News