Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Laba PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) sedikit susut. Mengutip laporan keuangan perusahaan, manajemen mencatat laba bersih 2013 sebesar Rp 203,17 miliar, turun 5% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 214,18 miliar.
Sebenarnya, pendapatan perusahaan yang mengandalkan produk hutan ini mengalami peningkatan 137% menjadi Rp 3,84 triliun dari sebelumnya Rp 3,41 triliun. Kenaikan beban pokok pendapatan juga belum membuat laba kotor DSNG tergerus.
Untuk periode 2013, beban pokok pendapatan DSNG tercatat Rp 2,65 triliun, naik 8,16% dari sebelumnya Rp 2,45 triliun. Sementara, laba kotor DSNG naik 23,23% Rp 1,19 triliun dari sebelumnya Rp 961,21 miliar.
Namun, beban lain khususnya biaya keuangan yang meningkat berbuntut pada penurunan laba bersih perusahaan. Biaya keuangan DSNG per 2013 tercatat sebesar Rp 362,73 miliar, naik 30,89% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 157,1 miliar.
Rugi selisih kurs juga menjadi salah satu penyebab turunnya laba bersih perusahaan. Sepanjang tahun lalu, DSNG mencatat rugi kurs Rp 53,66 miliar, lompat lebih dari empat kali lipat dibanding sebelumnya Rp 10,58 miliar.
Penurunan laba bersih tersebut juga menbuat laba bersih per saham DSNG turun menjadi Rp 101,82 per saham dari sebelumnya Rp 136,9 per saham.
Kendati demikian, Priscilla Tjitra, analis Credit Suisse dalam risetnya memberikan rekomendasi overweight atas saham DSNG. Kenaikan volume produksi menjadi salah satu dasar rekimendasi tersebut.
Saat ini, harga saham DSNG sudah berada di level Rp 2.950. Level tersebut sudah melampaui target harga hasil riset Priscilla, yakni Rp 2.400 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News