kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BBRI, TLKM, BBCA, BMRI dan HMSP jadi saham laggard 2020, simak rekomendasinya


Rabu, 07 Oktober 2020 / 15:35 WIB
BBRI, TLKM, BBCA, BMRI dan HMSP jadi saham laggard 2020, simak rekomendasinya
ILUSTRASI. Petugas membersihkan area ruang utama berlatar layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/wsj.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat melemah 20,64% sejak awal tahun 2020 hingga Selasa (6/10), yang ditutup pada level 4.999,22. 

Lima saham utama yang menjadi pemberat pergerakan IHSG adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP). 

Saham BBRI melemah 27,5% ke level Rp 3.190, TLKM turun 33,2% ke level Rp 2.650, BBCA turun 14,7% ke level Rp 28.500. Adapun kapitalisasi pasar BBRI tercatat sebesar Rp 390 triliun, TLKM sebesar Rp 263 triliun dan BBCA sebesar Rp 696 triliun. 

Saham BMRI telah turun 28,3% sejak awal tahun ke level Rp 5500 dan HMSP turun 30,2% ke level Rp 1.465. Kapitalisasi BMRI tercatat sebesar Rp 254 triliun dan HMSP sebesar Rp 170 triliun. 

Baca Juga: Bagaimana prospek saham-saham laggard 2020?

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama menjelaskan penurunan saham tersebut sejalan dengan penurunan dari kinerja sebagai dampak dari pandemi Covid-19 yang menjadikan tekanan pada bisnis perusahaan tersebut. 

"Sejauh ini saham tersebut memang memiliki bobot yang cukup besar terhadap pergerakan IHSG, sehingga apabila kinerja keuangan pada kuartal tiga dan empat melambat tentu hal tersebut dapat ikut mempengaruhi kinerja dari pergerakan sahamnya," jelas Okie, Rabu (7/10). 

Tercatat pada semester I-2020, laba bersih BBRI mengalami koreksi 36,89% yoy dari Rp 16,16 triliun menjadi Rp 10,21 triliun. Kemudian BMRI mengalami koreksi sebesar 23,93% yoy dari Rp 13,53 triliun menjadi Rp 10,29 triliun. 
Sementara itu laba bersih BBCA mengalami koreksi 4,84% yoy dari Rp 12,86 triliun menjadi Rp 12,24 triliun. 

Sedangkan laba bersih TLKM turun 0,81% yoy dari Rp 11,08 triliun menjadi Rp 10,99 triliun. Laba bersih HMSP terkoreksi 27,92% yoy dari Rp 6,77 triliun menjadi Rp 4,89 triliun. 

"Pemulihan ekonomi diharapkan dapat cepat berdampak pada kinerja perusahaan tersebut sehingga peluang terhadap pebaikan harga dapat terjadi," jelasnya. 

Okie memproyeksikan pemulihan ekonomi paling cepat terjadi di kuartal II-2021. Namun serapan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) pada kuartal IV, lanjut Okie, dapat dicermati oleh investor. 

Baca Juga: Begini prospek saham berkapitalisasi besar yang jadi laggard IHSG di bulan lalu

Pergerakan IHSG biasanya lebih dulu mengkonfirmasi terhadap pemulihan ekonomi, di mana sektor perbankan dinilai dapat memimpin apabila pemulihan ekonomi lebih cepat dari yang diperkirakan.

Okie merekomendasikan beli untuk saham BBRI, TLKM, BBCA dan BMRI. Sedangkan HMSP direkomendasikan hold. Adapun target harga saham BBRI Rp 3.320, BBCA 31.250, BMRI Rp 5.800 dan TLKM Rp 3.200.

Selanjutnya: IHSG menguat 0,10% ke 5.004 pada perdagangan Rabu (7/10), asing net sell Rp 2 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×