kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bayar utang, Bakrie jual aset Long Haul?


Rabu, 16 Mei 2012 / 14:05 WIB
Bayar utang, Bakrie jual aset Long Haul?
ILUSTRASI. PUBG Mobile di India diumumkan, ganti judul jadi Battleground Mobile India


Reporter: Andri Indradie | Editor: Edy Can


JAKARTA. Group Bakrie sedang menyelesaikan beban utangnya. Kabar terakhir yang diterima sumber KONTAN, Bakrie tengah menyelesaikan utang terhadap 20 kreditur yang dihimpun Credit Suisse AG sebesar US$ 437 juta.

Sumber di lingkungan keluarga Bakrie itu mengungkapkan, Grup Bakrie akan menjual aset Long Haul Holding Ltd untuk membayar utang itu. Long Haul Holding adalah perusahaan Grup Bakrie yang didirikan di Nevis, West Indies, Kepulauan Karibia.

Sumber yang enggan disebutkan namanya itu mengatakan, penjualan aset Long Haul ini merupakan solusi yang paling masuk akal saat ini. "Mencari dana segar dari kreditur lagi riskan. Apalagi di kondisi seperti sekarang, misalnya keadaan Eropa saat ini," ujarnya, Rabu (16/5).

Sumber KONTAN ini tak menyebutkan aset Long Haul mana yang akan dilego. Dia beralasan aset Long Haul cukup banyak. "Mungkin ada di DOID, Benakat, Energi Mega, Berau, Bumi Plc. dan aset-aset lain yang ada di luar negeri," cetusnya.

Sayang, tak ada keluarga Bakrie yang memberikan klarifikasi atas informasi ini. KONTAN sudah menelpon Nirwan Bakrie namun tidak diangkat.

Sementara Direktur Utama BNBR Bobby Gafur Umar enggan memberikan komentar. "Pada saatnya nanti, kami akan sampaikan ke publik," jelasnya.

Sekedar informasi, Grup Bakrie memperoleh pinjaman sebesar US$ 437 juta dari Credit Suisse. Untuk memperoleh pinjaman ini, Grup Bakrie menjaminkan 47,6% saham Bumi Plc. PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) memperoleh utang sekitar US$ 194 juta dan sisanya mengalir ke Long Haul sekitar US$ 243 (55,6%).

Credit Suisse telah memberikan tiga pilihan bagi Bakrie atas utang US$ 437 juta itu. Diantaranya, menambah nilai jaminan pinjaman sebesar US$ 100 juta lantaran harga saham Bumi Plc. merosot, mempercepat pembayaran utang dan menghapus penambahan jaminan jika harga saham Bumi Plc. naik kembali.

Ternyata Group Bakrie memilih mempercepat pembayaran utang. "Sebagian besar atau seluruh pinjaman Credit Suisse dilunasi dulu," ujar sumber KONTAN tersebut.

Cari investor

Sumber KONTAN membisikkan, BNBR telah mengalikan semua risiko kepada Long Haul mengenai sisa utang dari Credit Suisse itu. Ini artinya, tanggung jawab pelunasan utang berad di tangan Long Haul. "Jadi, BNBR lebih tenang karena kewajiban ada di Long Haul," imbuh sumber itu.

Dalam hal ini, sumber itu mengatakan, BNBR tengah menjajaki tiga tiga investor yang berminat terhadap aset Long Haul itu. Investor itu berasal dari Eropa, Asia dan Timur Tengah. Dana yang diharapkan sebesar US$ 1 miliar.

Selain melunasi pinjaman tersebut, Bakrie juga akan memakainya untuk ekspansi anak usaha. Sebut saja anak usaha seperti PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), dan PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL).

Bobby Gafur membenarkan adanya upaya tersebut. Sayangnya, dia enggan menyebut detil siapa saja investor strategis BNBR. "Memang benar kami sedang berbicara dengan para kreditur terkait pinjaman sindikasi Credit Suisse tersebut. Namun, belum dapat kami jelaskan lebih lanjut karena proses sedang berjalan dan kami terikat perjanjian kerahasiaan," tegas Bobby kepada KONTAN.

Long Haul sendiri masih mengempit 20% saham BNBR. Ini artinya tidak tertutup kemungkinan Long Haul juga menjual sahamnya di BNBR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×