Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Calon emiten ini akan melepas 150 juta saham ke publik dengan harga Rp 450 sampai Rp 500. Lantas bagaimana prospek fundamentalnya?
Tahun ini, Batavia menargetkan raihan laba komprehensif tahun berjalan senilai Rp 28 miliar. Namun, proyeksi tersebut malah turun dibanding perolehannya di 2013 sebesar Rp 32,69 miliar. Bila dibandingkan dengan tahun 2012 pun, laba Batavia masih bisa menyentuh Rp 44,43 miliar.
"Ini karena ada pelepasan dua anak usaha," ungkap Direktur Utama Batavia Rudi Setiadi, usai paparan publik, Kamis (12/6).
Pada Februari 2013 lalu, Batavia tak lagi memeluk Batavia Prosperindo Finance sebagai anak usahanya. Lalu di April 2013, Malacca Trust Insurance pun turut Batavia lepas. Rudi beralasan, Batavia kini dapat fokus di bisnis pasar modal.
Nah, pelepasan anak usaha itu juga membuat aset Batavia jatuh 72,4% dari Rp 1,011 triliun di akhir 2012 menjadi Rp 279,02 miliar di 2013. Kemudian liabilitasnya yakni Rp 54,76 miliar dan ekuitasnya Rp 224,26 miliar.
Adapun, pendapatannya Batavia di tahun lalu juga merosot dari Rp 281,81 miliar ke posisi Rp 153,32 miliar. Namun di tahun ini, Batavia masih optimis bisa membukukan kenaikan tipis pendapatan menjadi Rp 157 miliar. "Ini sebagian besar akan didukung kegiatan 2 entitas anak," ucap Rudi.
Di tahun kemarin, anak usaha Batavia yakni PT Batavia Prosperindo Sekuritas (BPS) tercatat melakukan transaksi senilai Rp 16,7 triliun. Kemudian, volume transaksi obligasinya yakni Rp 20,2 triliun.
Direktur BPS Paulus Handigdo bilang bahwa di tahun ini, pihaknya menargetkan kenaikan nilai transaksi ke posisi Rp 21 triliun. Volume transaksi obligasinya pun diperkirakan mencapai Rp 34 triliun. Sehingga, laba yang dikantungi bisa meningkat 19,95% dari Rp 8,92 miliar ke posisi Rp 10,7 miliar.
Anak usaha Batavia yang lain, PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) mencatat dana kelolaan Rp 13,22 triliun sepanjang 2013. Kemudian, pendapatan yang dibukukan yakni Rp 77,28 miliar. Presiden Direktur BPAM Lilis Setiadi bilang bahwa di tahun ini, pihaknya menargetkan raihan dana kelola Rp 16,8 triliun. Kemudian total pendapatan dari jasa kelolaannya yakni Rp 109,2 m.
Tahun lalu, BPAM meraih laba komprehensif senilai Rp 15,83 miliar. Tahun ini, target raihan laba tersebut naik 27,6% menjadi Rp 20,2 miliar.
Lilis bilang bahwa setiap tahun, pihaknya menargetkan peluncuran 18 produk reksadana baru. Sampai bulan Mei, BPAM telah menelurkan 6 produk reksadana,
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News