CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Batavia Properindo meluncurkan reksadana campuran Batavia Campuran Maxima


Senin, 14 Oktober 2019 / 10:36 WIB
Batavia Properindo meluncurkan reksadana campuran Batavia Campuran Maxima
ILUSTRASI. ilustrasi produk reksadana dari manajer investasi Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) di Jakarta, Kamis (11/2), KONTAN/Daniel Prabowo/11/02/2016


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manfaatkan kondisi pasar yang cenderung dinamis, Batavia Prosperindo Aset Manajemen bakal merilis produk reksadana campuran yakni Batavia Campuran Maxima pada Senin (14/10). Produk tersebut, sepenuhnya ditujukan bagi investor institusi.

Dengan membeli Batavia Campuran Maxima, investor memiliki peluang untuk mendapatkan return 6%-12%. Investor bisa langsung membeli produknya lewat Batavia Prosperindo Aset Manajemen. "Untuk setoran awal, investor bisa mulai dengan Rp 100 juta, sedangkan untuk kelipatannya atau investasi selanjutnya Rp 5 juta," kata Direktur Batavia Prosperindo Yulius Manto kepada Kontan.co.id, Sabtu (12/10).

Baca Juga: Pasar dinamis, reksadana campuran bisa jadi pilihan menarik

Biaya-biaya lain yang akan dikenakan kepada investor nantinya seperti biaya pembelian dan biaya penjualan kembali. Yulius menjelaskan nilai biaya yang akan dikenakan berkisar 1% hingga 5% dari size atau nilai transaksi yang dilakukan investor.

Adapun modal awal yang disiapkan Batavia Prosperindo Aset Manajemen yakni Rp 10 miliar, mengikuti standar minimum aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dalam setahun, Batavia menargetkan bisa mengumpulkan Rp 120 miliar hingga Rp 150 miliar dana kelolaan padad produk ini.

Baca Juga: IHSG Menyeret Turun Dana Kelolaan Reksadana Saham

Yulius juga menjelaskan alasan pihaknya menerbitkan reksadana campuran karena produk tersebut lebih fleksibel di tengah kondisi pasar yang tengah dinamis. "Apalagi sekarang orang mulai bicara krisis, sehingga produk ini yang paling fleksibel dan sesuai dengan ekspektasi market ke depan," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×