kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Baru dua pekan, pemesanan ORI-012 lampaui target


Sabtu, 03 Oktober 2015 / 11:10 WIB
Baru dua pekan, pemesanan ORI-012 lampaui target


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan, Wahyu Satriani | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Obligasi negara ritel (ORI) seri 012 laku keras. Wajar bila pemerintah berencana menaikkan target penyerapan ORI tahun ini. Loto Srinaita Ginting, Direktur SUN Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) berujar bahwa pemesanan ORI sudah melampaui target sejak Kamis (1/10), dengan total pemesanan Rp 20,371 triliun. 

Pemesanan berasal dari 33.533 orang investor ritel. Padahal masa pemesanan ORI012 berlangsung hingga 15 Oktober 2015. 

"Kami berencana menaikkan target semula yang sebesar Rp 20 triliun," ujar Loto, Jumat (2/10). Sayang, ia masih enggan menyebut target baru.

Jumat (2/10), permintaan naik lagi. Pelaksana Tugas Kepala Subdirektorat Pengelolaan Portofolio Surat Utang Negara (SUN) Novi Puspita Wardani menyebutkan, pemerintah sudah menerima permintaan ORI012 Rp 21,76 triliun atau 108,78% dari target indikatif Rp 20 triliun. 

Kebanyakan pesanan berasal dari wilayah Jakarta (45,01%), Indonesia Barat kecuali Jakarta (42,42%), dan Indonesia bagian Tengah dan Timur (12,57%). 

Ramainya permintaan ORI012 dirasakan oleh agen penjual. Corporate Secretary Bank Rakyat Indonesia Budi Satria mengatakan, tengah meminta tambahan jatah pemasaran ORI012 sekitar Rp 20 miliar kepada pemerintah. "Jatah kami sebesar Rp 1,07 triliun sudah habis dipesan," kata Budi. 

Vice President Wealth Management and Investment Bank Negara Indonesia Teddy Atmadja juga mengatakan, pemesanan ORI012 yang masuk sudah lebih dari Rp 3 triliun. Target penjualan perusahaan Rp 4,4 triliun. 

Agen penjual lainnya, Reliance Securities juga sudah menjual hampir seluruh jatah yang diberikan pemerintah. Managing Director Reliance Securities Jurgan Usman mengatakan, permintaan yang sudah masuk sekitar Rp 180 miliar dari alokasi jatah sebesar Rp 200 miliar. “Sebanyak 65% permintaan berasal dari Jabodetabek. Sisanya dari Pulau Jawa dan luar Jawa,” ujarnya. 

Sis Apik Wijayanto, Direktur Bank Tabungan Negara (BTN) juga menyebut pemesanan ORI012 sudah mencapai 72% dari jatah yang diberikan oleh pemerintah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×