kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Baru dibuka, pemesan ORI di BNI capai 40%


Jumat, 03 Oktober 2014 / 17:14 WIB
Baru dibuka, pemesan ORI di BNI capai 40%
ILUSTRASI. Manfaat daun jeruk untuk kesehatan tubuh.


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Antusiasme investor atas penerbitan obligasi negara ritel (ORI) seri 011 cukup tinggi. Agen-agen penjual surat utang tersebut diserbu oleh investor.

PT Bank Negara Indonesia (BNI) salah satu agen penjual mengaku pemesanan ORI 011 telah mencapai 40%dari target yang ditetapkan sebesar Rp 2 triliun. Artinya, perusahaan telah memasarkan ORI senilai Rp 800 miliar.

"Sebaran paling banyak merupakan wilayah Indonesia Barat di luar Jakarta sebear 60%," kata Vice President Wealth Management dan Investment Bank Negara Indonesia (BNI ), Teddy Atmadja, Jakarta, Jumat (3/10).

Adapun untuk wilayah Jakarta sebesar 27,5% dan wilayah Indonesia Timur sebesar 12,5%.

"Untuk rata-rata pemesanan yang masuk sekitar Rp 500 juta," kata Teddy.

Pemerintah menawarkan kupon sebesar 8,5% per tahun bagi investor yang berinvestasi di instrumen ini. Pembayaran kupon akan dilakukan pada  tanggal 15 setiap bulan. Pembayaran kupon pertama kali akan dilakukan pada 15 November 2014.

ORI11 ini akan ditawarkan selama dua pekan mulai 1 hingga 16 Oktober 2014 mendatang. Sedangkan tanggal penjatahan pada 20 Oktober 2014 dan setelmen pada 22 Oktober 2014.

ORI11 bertenor tiga tahun dan akan jatuh tempo 15 Oktober 2017. Pemerintah menetapkan minimum holding period selama satu periode pembayaran kupon pertama. Dengan demikian,  surat utang ini baru dapat diperjualbelikan pada tanggal 15 November 2014.

Investor dapat membeli ORI dengan minimum pemesanan Rp 5 juta dan maksimum pemesanan sebesar Rp 3 miliar. Pemerintah menargetkan bisa menyerap dana Rp 20 triliun dari penerbitan ORI ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×