Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) masih yakin bisa mencapai target kontrak baru tahun ini yang mencapai Rp 61,74 triliun. Padahal, per September 2019 WIKA baru meraih kontrak baru sebesar Rp 25,7 triliun atau setara 41,63% dari target.
"Perusahaan menargetkan perolehan kontrak baru dari sejumlah proyek transportasi massal berbasis rel, beberapa proyek jalan tol, bangunan, kelistrikan dan ketahanan energi," jelas Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Tbk Mahendra Vijaya kepada Kontan.co.id, Selasa (15/10).
Sementara untuk proyek di luar negeri, WIKA masih membidik proyek bandara di Taiwan dan proyek jalan di Malaysia. Dari keseluruhan proyek yang ditargetkan, nilai kontrak yang bisa didapatkan sekitar Rp 35 triliun.
Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) akan menjual 6,02 juta saham treasuri
Salah satu proyek yang dibidik WIKA adalah elevated loop line. Rencananya, proyek ini akan dibuat dengan skema konsorsium yang dipimpin PT Adhi Karya Tbk (ADHI), bersama dengan WIKA dan PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama. Adapun nilai investasinya mencapai sekitar Rp 16 triliun.
Sebelumnya, dijelaskan pemerintah berencana mengucurkan anggaran senilai Rp 571 triliun untuk revitalisasi DKI Jakarta dalam 10 tahun ke depan. Salah satunya adalah untuk pembangunan elevated loop line sebesar Rp 27 triliun.
Adapun, realisasi nilai kontrak baru WIKA per September 2019 disumbang oleh proyek pembangunan PLTU Palu sebesar Rp 2,1 triliun, proyek pembangunan Jakarta International Stadium yang dibukukan melalui PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) sebesar Rp 1,9 triliun dan tol Serpong Balaraja sebesar Rp 900 miliar.
Baca Juga: Optimis capai target nilai kontrak baru 2019, Wijaya Karya (WIKA) bidik proyek ini
Berdasarkan pemberi kerja, jumlah realisasi kontrak baru tersebut 85,7% berasal dari sektor BUMN dan swasta, 9,8% berasal dari proyek luar negeri dam 4,5% berasal dari pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News