Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) terus menyusun kekuatan untuk melancarkan aksi akuisisi PT Star Energy. Pasalnya, waktu terus berjalan mendekati target akuisisi. Nilai akuisisi ditaksir mencapai US$ 700 juta, sehingga BRPT harus merogoh kocek cukup dalam.
BRPT pun mengatur strategi pendanaan untuk bisa mengakusisi perusahaan tersebut. Agus Salim Pangestu, Direktur Utama BRPT menyatakan, pihaknya juga akan memilih strategi pendanaan melalui rights issue. Meskipun, akan ada pilihan pendanaan lainnya seperti lewat utang, atau equity maupun kombinasi.
"Target akuisisi kuartal 1-2018. Seharusnya rights issue sebelum itu," terang Agus kepada KONTAN, Jumat (29/9).
Sebagai gambaran, perjalanan akuisisi Star Energy dimulai pada 20 Desember 2016. Saat itu, BRPT melakukan kesepakatan awal dengan Star Energy Investment dan SE Holdings Limited. Untuk membayar uang muka, BRPT telah menggelontorkan dana sebesar US$ 58,6 juta.
Akuisisi Star Energy akan menjadi proyek ambisius BRPT. Terutama melihat potensi yang dimiliki Star Energy Group Holdings Pte Ltd (SEGHL). Induk perusahaan yang berasal dari Singapura ini memiliki nilai aset yang mumpuni.
Apalagi, setelah konsorsium Star Energy yang terdiri dari SEGHL, star energy Geothermal, AC energy (Ayala Group) Filipina, dan EGCO dari Thailand sudah menuntaskan akuisisi aset Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) milik Chevron Corp di Indonesia. Yakni, PLTP Salak dan PLTP Darajat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News