Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) bersama dengan PT Indoraya Tenaga, atau anak perusahaan dari PT Indonesia Power dalam tahap finalisasi dan pengkajian pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 9 dan Jawa 10 di Suralaya, Banten. Pembangkit ini berkapasitas 2.000 megawatt.
Direktur Barito Pacific Andry Setiawan, Jumat (8/6) mengatakan, nilai proyek kerja sama patungan (joint venture) sebesar US$ 3,1 miliar. Mayoritas dananya atau sekitar 70% dari pinjaman dan 30% ekuitas.
Pendanaannya dengan kombinasi Export Credit Agency (ECA) dari pihak Jepang, Korea, dan Jerman, dan kredit komersial dari perbankan.
Direktur Utama PT Barito Pacific Tbk (BRPT) Agus Salim Pangestu mengakui, dana investasi US$ 3,1 miliar terdengar besar. “Tapi karena ini bersifat infrastruktur, kami dapat financing lebih panjang, juga dana itu paling termurah untuk ultra-supercritical power plant di OECD countries,” katanya.
Untuk mengembangkan ekspansi ini, perseroan menganggarkan belanja modal (capex) secara grup hampir mencapai US$ 500 juta – US$ 550 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News