kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Barito Pacific menargetkan financial close PLTU Jawa 9 dan 10 akhir tahun ini


Rabu, 15 Mei 2019 / 14:37 WIB
Barito Pacific menargetkan financial close PLTU Jawa 9 dan 10 akhir tahun ini


Reporter: Aloysius Brama | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Barito Pacific Tbk (BRPT, anggota indeks Kompas100 ini,) terus mematangkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa unit 9 dan 10 di Banten.

Direktur Independen BRPT David Kosasih mengatakan financial closed proyek tersebut akan dapat segera terealisasi paling cepat akhir tahun 2019 ini. Hingga saat ini tidak ada halangan yang dihadapi terkait dengan jalannya proyek tersebut.

“Setelat-telatnya di akhir kuartal I-2020, perusahaan sudah bisa melakukan financial closed,” kata David pasca Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BRPT, yang diselenggarakan di Wisma Barito Pacific, Rabu (15/5).

Sebelumnya BRPT menjadi pihak swasta yang oleh pemerintah digandeng untuk melaksanakan pembangunan PLTU berkapasitas 2x1.000 Mega Watt (MW) tersebut. PLTU Jawa unit 9 dan 10 itu sebelumnya disebutkan mengalami penundaan pembangunan seiring dengan perubahan rencana pemerintah.

Pembangunan PLTU itu sendiri diproyeksikan memiliki nilai investasi sebesar US$ 3,1 miliar. Pengerjaan proyek ini sendiri dilakukan oleh Star Energy, anak perusahaan yang diakuisisi oleh BRPT pada bulan Juni 2018 lalu.

Dalam proyek ini, Star Energy memiliki presentase kepemilikan sebesar 49% sedangkan sisanya dipegang oleh PLN melalui anak perusahaannya. Di samping masih terus melanjutkan proyek tersebut, BRPT juga masih akan bergantung pada rencana bisnis anak perusahaan di bidang petrokimia yaitu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (PTIA). Pada tahun ini, anak perusahaan BRPT itu membangun pabrik polyethylene dan polypropylene.

Untuk proyek anak perusahaan itu, perusahaan menganggarkan total belanja modal sekitar US$ 960 juta. “Sekitar US$ 860 untuk proyek produk kimia perusahaan. Untuk bangun pabrik itu investasinya US$ 350 juta hingga US$ 400 juta, dengan kapasitas produksi 400.000 ton,” kata David.

Selain bahan kimia, perusahaan juga mengalokasikan sekitar US$ 100 juta untuk unit usaha di sektor energi. Tidak ada rencana bisnis khusus perusahaan untuk sektor tersebut pada tahun ini. “Kami anggarkan untuk trilling rutin tahunan,” tambah David.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×