Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten petrokimia terintegrasi PT Chandra Asri Pertochemical Tbk (TPIA) harus menghadapi banyak tantangan tahun ini. Namun emiten ini juga telah menyiapkan strategi untuk menghadapinya.
Direktur Independen PT Chandra Asri Petrochemical Tbk Suryandi menjelaskan tantangan pertama yang dihadapi adalah naiknya harga minyak akibat perang dagang Amerika Serikat dan China. Sehingga harga bahan baku naik sekitar 30%.
"Kondisi ini mempengaruhi permintaan dan penawaran sehingga margin produk menurun," ujarnya saat ditemui di Gedung Wisma Barito Pacific, Senin (13/5).
Suryandi menyatakan margin produk yang diperoleh sampai saat ini masih di kisaran 16% yang diklaim masih di atas rata-rata siklus.
Adapun tantangan lainnya adalah proses maintenance pabrik yang dilakukan empat tahun sekali. Tahun ini pabrik yang akan dilakukan peremajaan adalah pabrik ethylene.
"Proses peremajaan ini akan memakan waktu 55 hari yang membuat pabrik tidak beroperasi," ujarnya.
Suryandi menyatakan memang akan ada dampak penurunan terhadap produksi dan penjualan. Namun tidak signifikan terhadap seluruh kinerja TPIA.
Strategi yang disiapkan TPIA salah satunya adalah menjaga optimalisasi pabrik.
"Upaya ini dilakukan untuk menjaga pasokan kebutuhan yang berkelanjutan," jelasnya.
Sehingga PTIA mengejar target penyelesaian pabrik di tahun ini hingga kuartal III-2020 nanti.
Hingga saat ini ada empat proyek peningkatan kapasitas salah satunya pabrik polypropylene yang hingga saat ini sudah rampung 60% dan akan diselesaikan pada kuartal IV-2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News