kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bargain hunting dukung rebound USD/JPY


Kamis, 16 Maret 2017 / 17:35 WIB
Bargain hunting dukung rebound USD/JPY


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pasca merosot signifikan di awal perdagangan, kini pasangan USD/JPY perlahan merangkak unggul meski masih tipis. Analis menilai peluang pasangan ini melemah lagi masih terbuka lebar.

Mengutip Bloomberg, Kamis (16/3) pukul 16.35 WIB pasangan USD/JPY terangkat tipis 0,03% ke level 113,41 dibanding hari sebelumnya.

Sri Wahyudi, Research and Analyst PT Garuda Berjangka menjelaskan penguatan yang terjadi saat ini lebih karena aksi bargain hunting pelaku pasar pasca pelemahan yang tajam. Ada upaya pelaku pasar untuk mengambil untung yang kemudian berhasil membawa USD merangkak unggul terbatas.

"Selain memang dari sisi yen minim dukungan setelah pada pertemuan Bank of Japan (BoJ) tadi tidak ada perubahan kebijakan apapun yang diambil oleh bank sentral Jepang tersebut," kata Wahyudi.

Memang BoJ mempertahankan suku bunganya di level minus 0,10% dan ini membuat gambaran fundamental yang kontras antara Amerika Serikat dan Jepang. Sehingga meskipun USD sedang terpapar koreksi, yen nyaris tidak mendapat dukungan katalis positif untuk menjaga penguatan yang terjadi.

Memang The Fed sendiri mengumumkan kenaikan suku bunganya sebesar 25 basis poin menjadi 1% dalam rapat FOMC Kamis (16/3) dini hari tadi. Hanya saja Gubernur The Fed, Janet Yellen mengatakan akan memilih sikap lebih akomodatif pasca kenaikan ini.

Hal tersebut mengarahkan pelaku pasar pada dugaan bahwa The Fed akan lebih cenderung berhati-hati dan tidak agresif dalam menaikkan suku bunganya. Ini yang menyudutkan posisi USD.

Namun Wahyudi menduga pasangan USD/JPY berpotensi untuk tertekan lagi. Berkaca dari dugaan data izin bangunan AS Februari 2017 yang turun dari 1,29 juta menjadi 1,26 juta, indeks manufaktur Philadelphia yang hanya akan di 30,2 dari bulan sebelumnya mencapai 43,3 dan terakhir kenaikan klaim pengangguran mingguan AS dari 243.000 menjadi 245.000. Jika benar data-data tersebut dirilis negatif maka USD akan semakin kehilangan kekuatannya.

"Yen memang minim dukungan tapi dominasi pergerakan tetap datang dari USD. Kalau USD melemah lagi ya pasti yen akan memanfaatkan momentum tersebut untuk membalikkan arah," tebak Wahyudi.

Apalagi di dalam rapat BoJ tadi disampaikan pada kuartal dua dan tiga 2017 ini tingkat pengangguran Jepang bisa turun ke level 2,9% dan inflasi inti yang bisa tumbuh 0,7% dan 0,9%. Pandangan optimis ini bisa jadi kekuatan bagi yen untuk beberapa waktu ke depan. Walau secara tren jangka panjang pasangan USD/JPY masih bullish.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×