Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mendorong industri perdagangan berjangka komoditi (PBK) untuk melakukan transformasi secara digital. Hal ini mengingat, perkembangan ekonomi mengarah ke perdagangan digital.
Direktur Utama Indonesia Commodity & Exchange (ICDX), Fajar Wibhiyadi mengatakan bahwa transformasi menuju digital telah merambah ke semua sektor. Sehingga, mau tidak mau industri PBK harus melakukan transformasi menuju digital.
Namun, transformasi ini perlu dilakukan secara bersama oleh semua pemangku kepentingan. "Jadi ekosistemnya yang dilakukan transformasi, atau digitalisasi ekosistem," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (7/8).
Fajar menambahkan bahwa, terkait digitalisasi ekosistem di industri PBK, secara jangka panjang perlu dibuat peta jalan (roadmap) yang memuat dari fase perencanaan, fase implementasi, fase optimalisasi, sampai dengan fase pematangan.
Baca Juga: Perkuat Komitmen di Pasar Kripto, CFX Sudah Awasi 70% Volume Perdagangan
"Berbagai hal perlu diperhatikan dalam digitalisasi ekosistem PBK ini," sebutnya.
Dijelaskan, pertama, perlunya sumber daya manusia yang memiliki mindset digital. Kedua, perlunya dilakukan inovasi pada operasional dan pendekatan strategis dengan mengacu pada digitalisasi.
Ketiga, aksesibilitas, dalam hal ini terkait ketersediaan informasi industri, layanan publik dan informasi perdagangan. Keempat, memaksimalkan komunikasi publik dengan menggunakan media massa berbasis digital termasuk social media.
Terkait industri perdagangan berjangka komoditi, Bappebti mencatat nilai transaksi PBK pada 2023 secara Notional Value (NV) mencapai Rp 25.680 triliun. Pada semester I 2024, kinerja PBK tercatat Rp 14.594 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News