CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Bapepam menargetkan peraturan GMRA kelar di Juni


Selasa, 17 Januari 2012 / 12:19 WIB
Bapepam menargetkan peraturan GMRA kelar di Juni
ILUSTRASI. Sudah bersahabat, harga mobil bekas Suzuki Ertiga tahun segini dari Rp 120 juta


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA.Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menargetkan, peraturan standar pernjanjian gadai saham
dan obligasi yang mengacu pada standar perjanjian internasional atau Global Master Repuchase Agreement (GMRA) akan selesai pada pertengahan 2012 ini.

"Kami akan mengeluarkan GMRA dan targetnya di bulan Juni ini akan selesai," kata Ketua Bapepam-LK Nurhaida saat ditemui di Jakarta, Selasa (17/1). GMRA merupakan standar perjanjian repo yang berlaku secara internasional dalam industri keuangan dunia. Standar perjanjian ini berdasarkan hukum yang berlaku di Inggris.

International Capital Market Association (ICMA) membuat draft tambahan untuk menyesuaikan dengan hukum di negara masing-masing dimana perjanjian repo diselenggarakan, sehingga sengketa bisa diselesaikan berdasarkan perjajian ini.

Nurhaida berharap, dengan keluarnya peraturan standar perjanjian gadai saham dan obligasi yang mengacu pada standar perjanjian internasional ini bisa menjadi standar bagi pihak-pihak yang melakukan repo. "Supaya lebih baik dan setiap pihak yang melakukan repo memiliki standar tertentu," lanjutnya.

Beberapa peraturan yang diatur dalam peraturan tersebut adalah tentang bagaimana bunyi kontrak, pengamanan untuk dua belah pihak yang berkontrak dan penyelesaian sengketa diantara kedua pihak. "Kami harapkan bagi mereka yang melakukan repo memiliki standar yang sama sehingga pengawasan bisa lebih efektif," pungkasnya.

Sebagai catatan, transaksi repo di 2008 sempat menjadi masalah besar di pasar modal karena transaksi repo banyak yang bermasalah yang berakhir pada sengketa hukum. Ini terjadi karena tidak adanya standar perjanjian. Saat saham atau obligasi direpokan dan kemudian ketika ditagih kembali, barangnya sedang dijaminkan ke pihak lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×