kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Banyak perusahaan bersiap IPO, saham sektor apa yang paling menarik dilirik?


Selasa, 17 September 2019 / 18:26 WIB
Banyak perusahaan bersiap IPO, saham sektor apa yang paling menarik dilirik?
ILUSTRASI. Berdasarkan pipeline BEI calon emiten yang akan IPO di bursa masih ada 22 perusahaan lagi hingga akhir tahun ini.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan pipeline Bursa Efek Indonesia (BEI) calon emiten yang akan melantai di bursa masih ada 22 perusahaan lagi hingga akhir tahun ini. Nah, ini bisa menjadi kesempatan bagi investor untuk memburu saham-saham perusahaan yang akan menggelar initial public offering (IPO).

Nah, untuk memilih saham IPO, analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas menyarankan, hal pertama yang bisa dilihat investor bisa dari sektor bisnisnya.  “Investor bisa melihat dari kondisi sektor bisnis yang bersangkutan, apakah kena imbas negatif dari isu yang ada saat ini atau malah dapat katalis positif,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (17/9).

Baca Juga: Berikut daftar lengkap 22 calon emiten yang siap IPO hingga akhir tahun ini

Kemudian investor juga bisa mencermati fundamental perusahaannya dari prospektus. Sukarno sendiri menyarankan investor mencermati calon emiten sektor properti.

Beberapa calon emiten properti yang masuk pipeline BEI untuk IPO tahun ini antara lain PT Nusantara Almazia, PT Alamanda Investama, PT Repower Asia Indonesia.

Sukarno menjelaskan perusahaan properti banyak yang IPO di akhir tahun ini karena ada sentimen tren penurunan suku bunga dalam beberapa waktu terakhir. Dampak penurunan suku bunga bisa mulai terasa pada tahun depan. Jadi ada kemungkinan di tahun 2020 nanti, sektor properti akan mulai bergairah.

Baca Juga: Kresna Sekuritas siapkan satu perusahaan digital IPO, targetkan raup Rp 600 miliar

Menurut Sukarno perusahaan yang bergerak di bisnis properti bisa jadi pilihan. Tapi investor harus tetap berhati-hati karena permintaan properti belum begitu baik dengan kondisi ekonomi saat ini.




TERBARU

[X]
×