kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Banting Setir ke Bisnis Energi, Arona Anggarkan Rp 1,17 Triliun


Rabu, 02 Juli 2008 / 14:09 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Test Test

JAKARTA. Langkah PT Arona Bina Sejati Tbk (ARTI) meng­ganti bisnis inti, dari bisnis fur­nitur menjadi bisnis energi, kian mantap. Kemarin (30/6), rapat umum pemegang saham (RUPS) Arona telah menyetujui rencana perubahan bisnis inti dan nama perusahaan.

Nantinya, nama Arona akan berganti menjadi PT Rabu Prabu Energi Tbk. Menurut Presiden Direktur Arona Burhanuddin Bur Maras, perusahaannya akan mengalokasikan dana US$ 127 juta sebagai modal awal mema­suki ke bisnis energi.

Jumlah dana tersebut setara Rp 1,17 triliun bila dikonversi dengan kurs Rp 9.200 per dolar AS. "Tapi, tidak semuanya kita belanjakan tahun ini. Kami memperkirakan, dana itu baru habis dalam dua sampai tiga ta­hun mendatang,” jelas Burha­nuddin usai RUPS, Senin (30/6).

Menurutnya, seluruh dana in­vestasi itu akan berasal dari pinjaman bank. Sebagai tahap awal, tahun ini, Arona harus menyediakan dana US$ 50 juta. Seluruhnya berasal dari pinjam­an Bank Mandiri, Bank Niaga, dan Bank Mandiri Syariah.

Rencananya, seluruh dana tersebut akan digunakan untuk membeli ladang-ladang minyak dan gas (migas) tua yang masih memiliki potensi. "Perusahaan sudah mengincar tiga ladang di daerah Jawa Timur, Jawa Te­ngah, dan Papua," ujarnya.

Kini, Arona telah mulai men­jalankan bisnis energi. Bekerja­sama dengan Pertamina dan perusahaan swasta lain, Arona menggarap ladang migas di Su­matra Selatan. Produksi minyak di lokasi itu sekitar 1.500 hingga 2.000 barel per hari. Burhanud­din menargetkan, jumlahnya bisa naik jadi 3.000 barel per hari di akhir tahun nanti.

Selain itu, Arona tengah mela­kukan penambangan gas di de­kat Cirebon, Jawa Barat. Pro­duksi ladang itu, kini, sekitar dua juta kaki kubik per hari. “Targetnya bisa lima hingga enam juta kaki kubik sebelum akhir tahun,” tambahnya.

Nantinya, Arona juga berniat mengakuisisi perusahaan jasa pengeboran migas PT Lekom Maras. Dananya berasal dari hasil rights issue senilai Rp 1,3 triliun yang akan dilaksanakan 14 Juli nanti. Selain itu, Arona juga membidik ladang minyak di Myanmar, Kamboja, dan Viet­nam. Burhanuddin memperkira­kan, untuk tahap awal, ekspansi di Asia butuh dana US$ 300 juta atau Rp 2,76 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×