Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) merealisasikan niatnya untuk menambah modal. Perseroan akan menerbitkan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 6,74 miliar saham.
Jumlah itu setara dengan 28,57% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga HMETD tersebut Rp 100 per saham.
Dengan begitu, BABP bisa mengantongi dana maksimal Rp 674,4 miliar. Rasio rights issue tersebut adalah lima banding dua. Dengan kata lain, setiap lima saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada 7 Oktober 2015 mendatang, berhak atas dua HMETD.
Dalam prospektus ringkas yang diterbitkan perseroan, seluruh dana rights issue akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan. Jika saham ini diserap seluruhnya oleh pemegang saham, maka jumlah saham PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) sebagai pengendali BABP akan bertambah dari 6,4 miliar saham menjadi 9,03 miliar atau 38,27% dari total modal.
Sementara saham RBC Singapura akan bertambah dari 1,9 miliar saham menjadi 2,67 miliar saham atau tetap menggenggam 11,3% saham BABP. Sementara Bank Julius Baer and Co Ltd Singapura memiliki 1,2 miliar saham atau 5,23%. Lalu masyarakat memiliki 45,17% saham atau 10,6 miliar saham.
Asal tahu saja, BABP mengincar pertumbuhan bisnis sekitar 30% hingga akhir tahun nanti. Dari sisi penyaluran kredit, perseroan mencetak pertumbuhan kredit 13% atau menjadi Rp 6,6 triliun per Juni 2015.
Rencananya, perseroan akan meminta persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 September mendatang. Tanggal cum HMETD di pasar reguler dan negosiasi pada 2 Oktober. Sementara di pasar tunai pada 7 Oktober. Lalu, tanggal ex HMETD di pasar reguler dan negosiasi pada 5 Oktober dan di pasar tunai pada 8 Oktober.
Saham BABP ditutup turun 2,63% ke level Rp 74 per saham pada perdagangan Jumat (21/8).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News