kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.383.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.702   47,00   0,28%
  • IDX 8.509   -37,16   -0,43%
  • KOMPAS100 1.173   -6,40   -0,54%
  • LQ45 846   -6,27   -0,74%
  • ISSI 301   -0,86   -0,28%
  • IDX30 436   -3,82   -0,87%
  • IDXHIDIV20 504   -3,85   -0,76%
  • IDX80 132   -0,78   -0,59%
  • IDXV30 138   0,50   0,36%
  • IDXQ30 139   -1,24   -0,89%

Bank Mandiri Buyback Saham, Valuasi BMRI Dinilai Terdiskon


Jumat, 28 November 2025 / 23:23 WIB
Bank Mandiri Buyback Saham, Valuasi BMRI Dinilai Terdiskon
ILUSTRASI. DPK Perbankan: Teller menghitung uang di Bank Mandiri, Jakarta, Senin (11/8/2025). Analis sebut buyback saham Bank Mandiri (BMRI) di 2025 perkuat kepercayaan investor. Valuasi BMRI rendah, berpotensi dongkrak EPS hingga 9,69%.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana buyback saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dinilai bakal menjadi dorongan penting bagi sentimen pasar.

Analis pasar modal Frederik Rasali menyebut aksi korporasi tersebut berpotensi memperkuat kepercayaan investor terhadap bank pelat merah itu.

Frederik menjelaskan bahwa valuasi saham Bank Mandiri saat ini masih tergolong rendah. 

Dengan rasio price to book value (PBV) sebesar 1,57 kali, posisi valuasi BMRI berada di bawah minus satu standar deviasi dalam lima tahun terakhir. Kondisi serupa pernah terjadi pada akhir 2021 ketika pasar saham terpukul dampak pandemi.

Baca Juga: Buyback Saham Perbankan Pelat Merah Dinilai Jadi Sinyal Positif bagi Pasar

“Artinya, saham Bank Mandiri sudah cukup terdiskon,” ujarnya dalam keterangannya, Jumat (28/11/2025).

Ia menambahkan bahwa tujuan utama buyback ini adalah untuk mengakomodasi program Employee Stock Ownership Plan (ESOP). 

Mekanisme tersebut memungkinkan perseroan membeli kembali saham yang dijual setelah opsi ESOP dieksekusi. Meski begitu, langkah tersebut tetap memberi efek positif bagi persepsi investor terhadap kinerja BMRI.

 

Frederik menilai pergerakan saham Bank Mandiri selama setahun terakhir memang cenderung melemah, sejalan dengan tantangan sektor perbankan pada 2025 yang dipengaruhi kondisi ekonomi nasional. 
Menurutnya, ketika stabilitas ekonomi mulai membaik, buyback dapat menjadi sinyal kuat bahwa fundamental Bank Mandiri tetap solid.

Meski demikian, ia mengingatkan bahwa efek psikologis buyback biasanya tidak berlangsung lama. Investor pada akhirnya tetap akan melihat fundamental perusahaan ketimbang pergerakan harga jangka pendek.

Baca Juga: Buyback Jadi Sinyal Positif untuk GOTO, Cermati Rekomendasi Sahamnya

Frederik juga menyoroti pentingnya besaran dana dan harga pelaksanaan buyback, karena hal itu menentukan berapa banyak saham yang bisa dibeli kembali. 

Semakin kecil jumlah saham beredar, semakin besar pula dampaknya terhadap peningkatan laba per saham (earnings per share/EPS).

“Apabila menggunakan asumsi harga penutupan 10 November 2025 di Rp4.730 per lembar, Bank Mandiri diperkirakan dapat membeli kembali sekitar 245,24 juta lembar saham. Dampaknya, EPS kuartal III/2025 dapat naik dari 142,23 menjadi 156, atau meningkat sekitar 9,69 persen,” jelasnya.

Selanjutnya: InJourney Airports Dorong Digitalisasi Keuangan UMKM Lewat Program Berdaya UMK

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (29/11), Siaga Hujan Sangat Lebat di Provinsi Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×