kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank kuasai 25,68% obligasi negara


Jumat, 09 Desember 2016 / 15:02 WIB
Bank kuasai 25,68% obligasi negara


Reporter: Petrus Sian Edvansa | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Perbankan terus memperbesar porsi kepemilikannya di surat utang negara (SUN) jelang akhir tahun ini. Kebutuhan likuiditas jelang Natal dan tahun baru tidak akan mempengaruhi strategi perbankan mendapatkan keuntungan besar melalui pasar SUN.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan per 7 Desember 2016, porsi kepemilikan perbankan di SUN yang dapat diperdagangkan sudah mencapai Rp 453,72 triliun. Jumlah ini setara 25,68% dari total SUN yang dapat diperdagangkan.

Kepemilikan bank tersebut naik sebanyak 29% dari posisi akhir tahun 2015. Sedangkan apabila dihitung secara month on month (mom), porsi perbankan naik 4,54%.

Nicodimus Anggi Kristiantoro, analis Indonesian Bond Pricing Agency (IBPA), berpendapat, paling tidak ada dua faktor yang memengaruhi kenaikan porsi kepemilikan bank di SUN. Pertama, banyak bank yang mengalami kelebihan likuiditas. Mereka memilih menyalurkan dana ke SUN daripada menyalurkannya ke kredit, karena rasio non-performing loan (NPL) saat ini sedang tinggi.

Kedua, terjadinya transaksi repo antara bank dengan Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral. Hal ini tercermin dari menurunnya porsi kepemilikan BI di SUN. Penurunan ini sejalan dengan kenaikan kepemilikan bank, baik konvensional maupun syariah.

Selain itu, Senior Research & Analyst Pasar Dana Beben Feri Wibowo menambahkan, peningkatan porsi penguasaan perbankan atas SUN terjadi karena perbankan memanfaatkan pelemahan harga SUN pada November lalu. Pasca pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) dan terpilihnya Donald Trump secara mengejutkan, pasar global memang bergejolak.

Di lain pihak, fundamental ekonomi dalam negeri masih cukup baik. "Hal ini membuat perbankan memanfaatkan pelemahan harga SUN dengan mengakumulasinya di harga yang relatif lebih rendah, dengan keyakinan akan rebound," terang Beben.

Libur akhir tahun

Membengkaknya kepemilikan bank di SUN menjelang akhir tahun ini cukup menarik. Maklum, biasanya bank menyiagakan kas untuk menjaga likuiditas di akhir tahun, karena penarikan dana tunai di masyarakat saat Natal dan tahun baru cukup besar.

Tapi menurut Beben, mengingat fundamental ekonomi yang masih baik, belum ada alasan bagi perbankan mengurangi porsi kepemilikannya di SUN saat ini. Tambah lagi, program amnesti pajak sudah menambah likuditas bank persepsi yang ditunjuk menampung dana repatriasi para peserta program ini. Dus, ketersediaan kas di banyak bank akan tetap terjaga.

Nico memprediksi kenaikan porsi perbankan di SUN akan berlanjut hingga akhir tahun ini, diiringi meredanya tekanan di pasar global sejak awal bulan Desember. "Terlebih lagi, investor, termasuk perbankan, akan melakukan priced in dengan mengakumulasi SUN di portofolionya sebelum pertemuan FOMC pekan depan," beber dia.

Membesarnya porsi kepemilikan bank di SUN akan berdampak positif ke pasar surat utang. Menurut Nico, hal ini membuat transaksi semakin likuid dan peran investor domestik akan semakin dalam. Memang, semakin banyak porsi investor domestik di pasar SUN, tekanan yang muncul saat banyak dana asing keluar dapat diredam.

Nicodimus memprediksi kenaikan porsi kepemilikan bank akan sedikit tertahan di kuartal I-2017 karena pasar akan wait and see sembari menilai kebijakan Presiden AS terpilih Donald Trump.

Sedangkan Beben melihat sinyal kenaikan porsi kepemilikan perbankan di SUN masih ada hingga tahun depan. Alasannya, prospek pasar masih menarik, didukung kondisi makroekonomi yang masih baik. Apalagi, laju kredit tahun depan diprediksi belum kencang. Dana repatriasi juga masih berpotensi bertambah.

Meski demikian, Beben mengingatkan, adanya tantangan pada tahun 2017 yang masih sama dengan tahun ini, yakni kenaikan suku bunga acuan The Fed serta kebijakan presiden baru AS. Ia memprediksi, yield SUN tenor sepuluh tahun di akhir 2017 ada di kisaran 7,4%-8,6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×