kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.819.000   -7.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.564   1,00   0,01%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Bank-Bank Milik Para Taipan RI Bukukan Kinerja Positif di Kuartal III-2023


Rabu, 08 November 2023 / 05:05 WIB
Bank-Bank Milik Para Taipan RI Bukukan Kinerja Positif di Kuartal III-2023
ILUSTRASI. Petugas teller melayani nasabah di kantor cabang Bank Mega Tendean Jakarta, Rabu (10/6). PT Bank Mega Tbk mencatat telah melakukan restrukturisasi kredit senilai 7,58 triliun kepada debitur redampak pandemi Covid-19 per 3 Juni 2020./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/10/06/2020.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli

"Belum terefleksikan ke pergerakan saham, tapi prospek sektor banking  masih menarik karena dari top line bisnisnya masih tumbuh positif dua digit," kata Achmad Yaki, analis saham sekuritas BCA kepada Kontan, Selasa (7/11).

Lebih lanjut Dia bilang jika melihat pergerakan harga sahamnya, saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan BBCA menarik untuk entry buy.

"Namun jika melihat current PBV nya, PNBN, NOBU, dan BABP menarik untuk di pertimbangkan karena masih di bawah 2x, bahkan PNBN dan BABP masih di bawah 1x an," kata Achmad.

Achmad sendiri merekomendasikan untuk membeli saham BBCA dengan target harga Rp 9.400, dan saham ARTO dengan target harga Rp 2.280

 

Sementara untuk rekomendasi jual, Achmad menyebut saham BINA dan BBHI bisa dipertimbangkan. "Kalau mau jual bisa pertimbangkan saham yang sudah mencapai peak nya," kata dia.

Senada, Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani juga merekomendasikan beli untuk saham BBCA dengan target harga Rp9.400. 

Baca Juga: Pesta Laba Besar Emiten Saham Indeks Kompas 100

"Pertumbuhan labanya konsisten (BBCA), walaupun harganya tinggi untuk emiten tersebut valuasinya masih menarik, undervalued atau fair value untuk emiten perbankan tersebut, jadi ada potensi kenaikan lebih lanjut," kata Arjun kepada Kontan, Selasa (7/11).

Sisanya Arjun rekomendasikan untuk jual, terutama untuk saham bank-bank digital yang sejak beberapa bulan sudah mengalami downtrend.

"Terutama saham bank-bank digital, karena harga saham mereka karena harga saham mereka masih overvalued. Valuasi mereka tidak wajar, investor lebih kecenderung untuk jual/lepas saham tersebut untuk saham yang yang lebih kondusif," kata Arjun kepada Kontan, Selasa (7/11).

Di sisi lain, dari 11 bank yang mencatatkan pertumbuhan kinerja laba bersih, terdapat 2 bank yang mengalami penyusutan laba, yakni di antaranya ada bank milik konglomerat Dato Sri Tahir yakni PT Bank Mayapada Tbk (MAYA) yang mengalami penurunan laba bersih 39,83% yoy menjadi Rp66,02 miliar per 30 September 2023.

Selanjutnya ada bank milik konglomerat Alim Markus, yakni PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) yang laba bersihnya menurun 43,80% yoy menjadi Rp49,92 miliar per 30 September 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU

[X]
×