kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.254   -54,00   -0,33%
  • IDX 7.057   -8,46   -0,12%
  • KOMPAS100 1.055   -0,65   -0,06%
  • LQ45 828   -2,28   -0,27%
  • ISSI 215   0,07   0,03%
  • IDX30 424   -0,68   -0,16%
  • IDXHIDIV20 513   0,21   0,04%
  • IDX80 120   -0,17   -0,14%
  • IDXV30 125   0,79   0,63%
  • IDXQ30 142   0,12   0,08%

Banjir pasokan membuat harga minyak WTI anjlok 4% ke US$ 43,95 per barel


Jumat, 06 Maret 2020 / 19:25 WIB
Banjir pasokan membuat harga minyak WTI anjlok 4% ke US$ 43,95 per barel
ILUSTRASI. Ilustrasi harga minyak mentah WTI


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak dunia kembali terkapar. Mengutip Bloomberg, Jumat (6/3), pukul 19.15 WIB, harga minyak WTI kontrak pengiriman April 2020 di ICE Futures anjlok 4,25% menjadi US$ 43,95 per barel. Pada perdagangan hari sebelumnya, harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) ini berada di level US$ 45,90 per barel.

Analis Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan mengatakan, anjloknya harga minyak terjadi karena banjir pasokan masih menggenangi harga si hitam. 

Lebih lanjut, Yudi menyebut, seharusnya harga minyak bisa rebound jika pertemuan antara anggota OPEC dan sekutu, yang disebut OPEC+ berjalan lancar. Seperti diketahui, OPEC baru saja memberikan proposal tentang pemangkasan produksi lebih dalam untuk tahun ini. 

Baca Juga: Harga minyak tergelincir 2% setelah Rusia belum sepakat pangkas produksi

“OPEC sepakat untuk memangkas produksi tambahan hingga 1,5 juta barel per hari. Keputusan ini diambil sebagai langkah untuk mengurangi suplai minyak dunia sekaligus menjaga harga minyak,” kata dia kepada Kontan.co.id, Jumat (6/3).

Yudhi menyebut, seharusnya langkah ini menaikkan harga minyak ketika persediaan menurun dan permintaan stabil. Tapi sayangnya permintaan minyak dunia belakangan ini justru juga menurun imbas persebaran virus corona.

“Imbas corona, IMF sudah turunkan pertumbuhan ekonomi global dan dampaknya permintaan minyak juga turun. Hal ini karena roda industri akan sedikit lemah dan berpotensi mengurangi bahan bakar dan akhirnya berpengaruh ke harga minyak,” tambah Yudi.

Lebih lanjut, Yudi menyebut harga minyak dunia saat ini merupakan yang terendah sejak 2017. Ke depannya support level minyak WTI berada di US$ 44 per barel. “Jika level US$ 44 berhasil ditembus, bisa saja minyak turun ke level US$ 40 barel," pungkas Yudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×