kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bangun pusat logistik di Deltamas, Puradelta akan gandeng perusahaan asing


Senin, 23 April 2018 / 17:06 WIB
Bangun pusat logistik di Deltamas, Puradelta akan gandeng perusahaan asing
ILUSTRASI. Kawasan Industri Deltamas


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) terus membuka diri untuk menjalin kerjasama dengan investor asing dalam melakukan pengembangan di Kota Deltamas Cikarang. Setelah tahun lalu berhasil bekerjasama dengan Panahome Gobel Indonesia untuk mengembangkan proyek properti, perusahaan juga sedang menjajaki kerjasama dengan investor asing untuk menggarap bisnis logistik.

Hongky Jeffry Nantung, Presiden Direktur Puradelta mengatakan saat ini pihaknya sedang dalam tahap finalisasi untuk membentuk kerjasama patungan dengan investor asing untuk mengembangkan logistik center di Kota Deltamas.

Penjajakan kerjasama dengan perusahaan asing tersebut sudah dilakukan sejak dua tahun lalu dan diharapkan akan segera rampung dalam waktu dekat. "Kita targetkan tahun ini sudah teken perjajian kerjasama. Penjajakan memang agak lama karena kami menunggu pasarnya harus benar-benar ada dulu," kata Hongky kepada Kontan.co.id di Jakarta, Senin (23/4).

Hongky mengungkapkan lahan yang akan dikembangkan nantinya cukup luas. Hanya saja, dia belum bersedia menyampaikan lebih detail terkait rencana tersebut sebelum kerjasama diteken. Namun, nantinya di logistik center itu akan dibangun pabrik dan pergudangan sewa.

Dalam catatan Kontan.co.id, Hongky pernah mengatakan sedang menjajaki kerjasama dengan dua investor untuk mengembangkan pergudangan pada tahun 2017. Untuk satu investor saja, mereka menjajaki pengembangan sekitar 50 ha lahan.

Logistik center itu akan dibangun di lokasi yang berbeda dari letak lima unit pabrik sewa yang sudah dimiliki perusahaan saat ini. Proyek itu akan dibangun dengan konsep internasional dan nantinya diharapkan untuk menopang pendapatan berulang atau recurring income DMAS ke depan.

Jika rencana pembentukan kerjasama patungan itu rampung tahun ini maka akan bisa menopang pencapaian marketing sales Puradelta. Sebab, perusahaan akan melakukan penjualan lahan ke perusahaan patungan itu nantinya seperti pada saat menjalin kerjasama dengan Panahome.

Puradelta memilih mengembangkan pusat logistik karena perusahaan melihat potensi pasarnya cukup besar. 

Tondy Suwanto, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Puradelta Lestari mengatakan, banyak produsen atau vendor yang menyuplai produknya ke pabrik yang ada di Deltamas. Perusahaan-perusahaan ini ingin beproduksi lebih cepat sehingga memilih untuk menyewa dulu. "Kalau bangun pabrik tentu butuh waktu dan mereka masih baru juga. Sehingga lebih baik sewa dulu dan setelah semakin berkembang baru bangun pabrik sendiri," jelas Tondy.

Saat ini, DMAS memiliki lima unit pabrik sewa dan sudah tersewa seluruhnya. Masing-masing pabrik memiliki luas bangunan mulai 1.068 meter persegi (m²) dan luas tanah 1.700 m². Total luas lahan kelima pabrik tersebut mencapai 1 hektare (ha). Tondy bilang, pihaknya sudah mengalokasikan lahan seluas 7 ha untuk mereka bangun sendiri sebagai gudang sewa.

Puradelta Lestari memiliki lahan seluas 3.177 ha dimana 1714 ha diperuntukkan untuk sektor industrial, 757 ha untuk kawasan komersial, dan 706 ha untuk kawasan residensial. Hingga saat ini, lahan yang sudah dijual baru sekitar 1.613 ha sehingga masih tersisa 1.564 ha. Cadangan lahan itu terdiri dari lahan industri 537 ha, lahan komersial 498 ha dan lahan peruntukan residensial 529 ha.

Sembari terus melakukan pengembangan dan penjualan lahan, Puradelta juga akan terus melakukan ekspansi penambahan lahan. Namun, Tondy bilang, akuisisi lahan tidak bisa dilakukan secara agresif karena perusahaan juga harus memperhatikan harga.

Tahun ini, DMAS menganggarkan belanja modal (capex) sekitar Rp 500 miliar-Rp 600 miliar yang bersumber dari kas internal perusahaan. Sekitar 20%-30% dari dana tersebut akan digunakan untuk menambah cadangan lahan dan selebihnya akan dipakai untuk pengembangan infrastruktur kawasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×