kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bangun PLTU, DSSA beli mesin US$ 280 juta - US$ 320 juta


Rabu, 30 November 2011 / 07:10 WIB
ILUSTRASI. Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) mulai menggarap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumsel-5. Perusahaan yang dikendalikan Grup Sinarmas itu sedang menyelesaikan kontrak pembelian mesin untuk proyek PLTU mulut tambang milik PLN tersebut.

DSSA berencana membeli mesin dari perusahaan asal China. Perusahaan tambang itu beralasan, mesin-mesin dari China lebih kompetitif, baik dari sisi harga maupun dari sisi kualitas.

DSSA memperkirakan pembelian mesin tersebut akan menelan dana berkisar US$ 280 juta-US$ 320 juta. Jumlah ini setara 70%-80% dari total investasi proyek PLTU Sumsel-5 yang senilai US$ 400 juta. "Kami berharap kontrak pembelian bisa rampung di akhir tahun ini," kata Hermawan Tarjono, Sekretaris Perusahaan DSSA ke KONTAN, Selasa (29/11).

Emiten itu masih mencari pendanaan untuk memenuhi kebutuhan investasi proyek tersebut. DSSA menargetkan sekitar 70% dari kebutuhan pendanaan akan dipenuhi dari pinjaman perbankan. "Meski kebutuhan dana belum tertutupi, kontrak pembelian bisa dilakukan karena pembayaran mesin dilakukan bertahap," imbuh Hermawan.

Perseroan ini masih menjajaki komitmen pinjaman dari beberapa pihak, yakni dari perbankan China juga dari bank-bank lokal. "Kami melihat tawaran yang paling bagus. Kalau ternyata ada perbankan lokal yang menawarkan proposal yang lebih bagus, kami akan pinjam dari mereka," jelas Hermawan.

PLN, selaku pemberi proyek, menetapkan Oktober 2012 sebagai tenggat waktu bagi DSSA untuk menutup seluruh kebutuhan dana penggarapan PLTU. Namun, pengelola DSSA menargetkan sudah mendapatkan seluruh pinjaman untuk menggarap proyek PLTU Sumsel-5 pada April tahun depan.

Selain mencari pinjaman, DSSA juga sudah melakukan ikhtiar lain guna membiayai proyek tersebut. September lalu, perseroan ini menjual lahan seluas 6.900 meter persegi ke PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE). Dari penjualan lahan tersebut, DSSA mendapat dana Rp 129 miliar. Dana tersebut digunakan untuk memenuhi pendanaan awal penggarapan proyek PLTU Sumsel-5.

Nantinya, proyek PLTU Sumsel-5 ini bakal digarap oleh anak usaha DSSA, yaitu PT DSSP Power Sumsel. Pembangunan proyek PLTU berkapasitas 2x150 megawatt (MW) ini rencananya akan dimulai di 2012. Proses pembangunan akan memakan waktu tiga tahun. PLTU ini ditargetkan mulai beroperasi secara komersial di 2015.

Kemarin, harga saham DSSA ditutup melemah sebesar 0,81% menjadi Rp 12.200 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×