kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Bangun pabrik, Holcim cari pinjaman Rp 1 triliun


Rabu, 03 April 2013 / 06:29 WIB
Bangun pabrik, Holcim cari pinjaman Rp 1 triliun
ILUSTRASI. Keranjang buah & sayur, termasuk bawang (Dok/Container Store)


Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) tengah mencari pinjaman untuk membangun pabrik semen Tuban II. Eamon Ginley, Presiden Direktur Holcim Indonesia mengatakan, pihaknya sedang membicarakan pinjaman sindikasi senilai Rp 1 triliun dengan bank di Indonesia. Selain itu, Holcim juga akan menggunakan fasilitas kredit dari KFW Bank dari Jerman dengan penjamin lembaga keuangan Euler Hermes.

Pabrik Tuban II membutuhkan dana US$ 300 juta. "Pinjaman akan dilakukan secara bertahap. Kalau kas internal kurang," jelas Irman B Andresjah, Deputi Chief Financial Officer Holcim Indonesia. Posisi kas SMCB per akhir 2012 tercatat Rp 555 miliar.

Saat ini, Holcim juga sedang menyelesaikan pembangunan pabrik Tuban I. Pabrik ini diproyeksi kelar Juni 2013 dan beroperasi pada November 2013. Sementara proyek Tuban II diharapkan rampung pada 2015. Jika, dua pabrik selesai dikerjakan, maka kapasitas pabrik Tuban bisa menjadi 3,4 juta ton per tahun. 

Meski gencar ekspansi, Holcim tetap akan membagi dividen. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Selasa (2/4), menyetujui membagi dividen senilai Rp 80 per saham.

Kemarin, harga saham SMCB stagnan di Rp 3.700 per saham. Mengacu pada harga tersebut, berarti imbal hasil dividen (dividen yield) SMCB sekitar 2,16%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×