kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bangun pabrik di Aceh, SMGR siapkan Rp 5 triliun


Selasa, 22 Maret 2016 / 08:08 WIB
Bangun pabrik di Aceh, SMGR siapkan Rp 5 triliun


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) terus melebarkan sayap bisnisnya. Kali ini, produsen semen pelat merah tersebut mendirikan perusahaan patungan bersama PT Samana Citra Agung. SMGR dan Samana Citra Agung mendirikan anak usaha bernama PT Semen Indonesia Aceh.

Kelak, perusahaan ini hadir untuk menyokong ekspansi pabrik semen di Kabupaten Pidie, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Semen Indonesia Aceh berencana menginvestasikan dana senilai Rp 5 triliun untuk membangun pabrik semen di provinsi paling ujung barat Indonesia itu.

"Pabrik ini diharapkan berproduksi pada 2020 dengan kapasitas 3 juta ton per tahun," ujar Sekretaris Perusahaan SMGR, Agung Wiharto, dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, Senin (21/3).

Untuk mendanai ekspansi tersebut, SMGR dan Samana Citra Agung akan menyuntik modal sebesar 30% dari nilai investasi. Sedangkan 70% dana investasi akan berasal dari pinjaman eksternal.

Sebagai langkah awal mendirikan anak usaha, SMGR dan Samana Citra Agung menyuntik modal dasar Semen Indonesia Aceh sebesar Rp 4 miliar. Adapun modal disetor senilai Rp 1 miliar dengan komposisi kepemilikan saham SMGR memiliki 49% dan Samana Citra Agung menguasai 51% saham.

Kelak, komposisi kepemilikan saham Semen Indonesia Aceh berubah, hingga akhirnya SMGR menjadi pemegang saham mayoritas dengan porsi minimal 80% saham. Dengan membangun pabrik semen di Aceh, manajemen SMGR mengharapkan, pangsa pasar di Sumatra dapat terjaga.

Ekspansi ini juga sekaligus memastikan pasokan semen di Sumatra berkesinambungan. "Kami juga ingin menekan biaya distribusi semen karena lokasi pabrik dekat area pemasaran," ungkap Pupung, panggilan akrab Agung.

Selain itu, SMGR menggelar ekspansi pabrik di Aceh demi mendukung program pemerintah mempercepat pembangunan infrastruktur di wilayah Sumatera.

Kinerja SMGR sepanjang 2015 menyusut. Laba bersih Rp 4,52 triliun, menurun 18,71% daripada laba bersih 2014 senilai Rp 5,56 triliun. Penurunan ini lantaran membengkaknya beban pokok pendapatan yang mencapai Rp 16,30 triliun.

Jumlah itu naik 5,78% dibandingkan 2014. Di saat yang sama, pendapatan SMGR pada tahun lalu cenderung stagnan, yakni Rp 26,95 triliun. Pada 2014, SMGR mengantongi pendapatan senilai Rp 26,99 triliun.

Beban usaha SMGR juga meningkat, dari Rp 4,63 triliun menjadi Rp 4,75 triliun. Beban keuangan naik dari sebelumnya Rp 96,85 miliar menjadi Rp 128,92 miliar. Penjualan semen 2015 menyusut 1,70% year-on-year (yoy) menjadi Rp 25,59 triliun.

Adapun penjualan kantong semen naik 110% (yoy) menjadi Rp 80,57 miliar. Harga SMGR kemarin naik 0,48% menjadi Rp 10.450 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×